Maka dari itu, pada kondisi tertentu ngelitik tidak bisa diabaikan begitu saja karena bisa saja disebabkan oleh masalah serius, yakni panas berlebih di mesin.
4. Habis turun mesin
Pria asal Gunung Kidul ini juga mengatakan kenaikan kompresi mesin bisa terjadi setelah mesin mengalami perbaikan pada kepala silinder ketika pernah mengalami pemuaian.
“Salah satu solusi kepala silinder yang sudah melengkung adalah menyelepnya (meratakan dengan mesin bubut) akibatnya ukuran ruang bakar akan berkurang, dampaknya kompresi mesin akan naik,” ucap Hardi.
Jika penggunaan BBM tidak disesuaikan dengan oktan lebih tinggi maka ngelitik bisa terjadi pada mobil yang pernah turun mesin.
Baca juga: Buat Apa Ada Knock Sensor Jika Minum Pertalite Masih Bikin Ngelitik?
5. EGR kotor
Selain itu, pada mobil-mobil tertentu terpasang exhaust gas recirculation (EGR) meski bukan mesin diesel. Seperti pada mesin Nissan Grand Livina lawas tipe L10 yang masih dilengkapi komponen tersebut.
“EGR sebenarnya bertujuan bagus untuk mengurangi emisi gas buang karena asap knalpot akan dimasukkan kembali ke ruang bakar, sehingga pembakaran terjadi lebih sempurna, hanya saja komponen ini mudah kotor,” ucap Hardi.
Penggunaan jenis BBM yang tidak sesuai akan membuat ruang bakar dan EGR dipenuhi kerak karbon. Ini justru akan menyebabkan mesin mudah ngelitik jika tidak rutin dibersihkan menurut Hardi.
Baca juga: Kerap Terjadi, Kenapa Usai Turun Mesin Mobil Malah Ngelitik?
Jadi, bila mobil Anda mengalami ngelitik tidak kunjung sembuh bisa memeriksa beberapa penyebab yang disebutkan di atas. Karena, pada dasarnya ngelitik hanya wujud gejala dari kompleksnya masalah pembakaran pada mesin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.