Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Membiarkan Mesin Mobil Ngelitik karena BBM

Kompas.com - 16/07/2023, 17:21 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Ngelitik atau knocking adalah gejala yang timbul akibat pembakaran tidak sempurna di dalam dapur pacu.

Wujudnya berupa bunyi ketukan dari area dapur pacu. Ngelitik bisa timbul saat mobil sedang akselerasi, melaju konstant, menanjak atau beban berat sekalipun. Dengan kata lain, ngelitik akan muncul kapan saja selama mesin bekerja.

Kondisi tersebut kerap diabaikan oleh pengendara lantaran dianggap bukan masalah yang berarti.

Buktinya, mobil tetap bisa melaju, bertenaga dan seterusnya. Lantas, apa dampak membiarkan mesin mobil ngelitik?

Baca juga: Selain Masalah Pembakaran, Ini yang Bikin Mesin Mobil Ngelitik

Pemeriksaan kondisi mesin dan perkabelan mobil Toyota Kijang KapsulKompas.com/Daafa Pemeriksaan kondisi mesin dan perkabelan mobil Toyota Kijang Kapsul

Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo mengatakan dampak ngelitik bisa menyebabkan komponen aus, khususnya piston.

“Ngelitik kan jenis bunyi ketukan yang bersumber dari getaran, khususnya piston sehingga risikonya bila dianalogikan bisa menyebabkan piston aus, celah-celah komponen yang berhubungan dengan menjadi aus dan seterusnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (16/7/2023).

Namun, Hardi mengatakan selama ini belum pernah menjumpai kerusakan yang berarti akibat mesin ngelitik.

Baca juga: Buat Apa Ada Knock Sensor Jika Minum Pertalite Masih Bikin Ngelitik?

Justru dampak lainnya tidak berhubungan dengan kerusakan komponen, melainkan pada performa mobil seperti tenaga, akselerasi dan seterusnya.

“Karena ngelitik adalah wujud dari pembakaran tidak sempurna, maka pengaruh yang paling terasa adalah menurunnya tenaga yang dihasilkan, nanti ada hubunganya dengan konsumsi BBM juga,” ucap Hardi.

Jadi, dampak dari membiarkan mesin ngelitik adalah menurunnya performa, bisa sampai membuat rusak komponen juga bila dibiarkan berlarut-larut terlalu lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com