Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kecelakaan Beruntun di Bantul, Ini yang Bisa Dilakukan Sopir

Kompas.com - 06/07/2023, 13:22 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini sebuah bus terlibat kecelakaan beruntun dengan 7 kendaraan lainnya di Jalan ring road A Yani, tepatnya sebelah timur simpang empat Wojo, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta pada Rabu (5/7/2023).

Kapolsek Banguntapan Kompol Irwiantoro menduga ada kelalaian dari pengemudi bus sehingga menyebabkan kecelakaan. Menurutnya, bus diduga melaju kencang, sehingga tidak mudah dikendalikan oleh pengemudi.

"Informasi dari anggota kami bus sebenarnya bisa melakukan pengereman sepanjang 20 meter. Sehingga dimungkinkan kelalaian atau kekurang hati-hatian dari sopirnya," kata Irwiantoro, kepada wartawan (5/7/2023).

Baca juga: Teknologi Konversi Air Jadi Bahan Bakar ‘Nikuba’ Bukan Barang Baru

Sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di Bantul. RABU (5/7/2023)Dok Warga Sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di Bantul. RABU (5/7/2023)

Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, pihaknya masih menunggu informasi dari pihak teknisi ATPM Bus terkait kondisi rem bus.

Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun ada kerugian materi.

"Untuk memastikan blong atau tidaknya kami masih menunggu teknisi dari Mercedes," kata dia.

Baca juga: Hindari Aksi Pencurian Spion, Pemilik Mobil Bisa Manfaatkan Alarm

Belajar dari kejadian yang diduga karena rem blong, sopir sepatutnya bisa mengantisipasi kecelakaan dengan beberapa cara.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, kondisi rem blong pada kendaraan biasanya tidak tiba-tiba terjadi. Akan ada gejala awal seperti pedal rem berat atau keras dan harus mompa pedal.

Kalau gejala itu terjadi atau di kondisi jalan yang melulu turunan, usahakan turunkan gigi ke posisi rendah dahulu, dengan dibantu rem kaki dan parking brake. Kemudian sesekali untuk melambatkan kecepatan.

Baca juga: Keuntungan Beli Mobil Bekas Taksi, Tahun Muda Harga Terjangkau

Ilustrasi sopir busKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Ilustrasi sopir bus

Kalau poin 1 dan 2 terabaikan, segera turunkan gigi ke posisi yang lebih rendah lagi, dengan dibantu membunyikan klakson panjang. 

Lalu, arahkan kendaraan ke obyek yang tidak ada manusianya, dengan cara diserempetkan (bukan ditabrak) untuk menahan laju bus agar perlahan berhenti.

“Memang susah, tapi pilihan yang tepat bisa di dapat dari kondisi sopir yang prima,” kata Sony, kepada Kompas.com belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau