Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Oli Motuba Lebih Cepat Habis?

Kompas.com - 06/07/2023, 12:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat mobil tua (motuba) bisa dikatakan susah-susah gampang, karena kadang kala dijumpai beberapa kendala yang cukup merepotkan.

Satu kendala motuba yang konon katanya kerap terjadi adalah ‘mesin haus’ yang mengakibatkan oli mobil cepat habis, benarkah demikian?

Tri Hari Setiawan, Teknisi sekaligus Anggota Senior Kijang Kapsul Community Indonesia (KKCI) Jakarta menjelaskan, kendala mesin haus memang bisa terjadi, tapi bukan karena masalah mobil.

Menurutnya, hal itu terjadi karena pengguna kurang jeli soal perawatan. Dalam hal ini, motuba jenis Kijang Kapsul lansiran tahun 1997-2004 memang membutuhkan oli dengan viskositas atau kekentalan tertentu.

Baca juga: Mau Beli Motuba, untuk Pemula Sebaiknya Pilih Kijang Kapsul LGX 2004

Pelumas oli mobil terbaru milik PT EMLI sudah dilengkapi fitur pengaman. Antisipasi bahaya oli palsuKompas.com/Daafa Pelumas oli mobil terbaru milik PT EMLI sudah dilengkapi fitur pengaman. Antisipasi bahaya oli palsu

“Kelirunya pengguna, apalagi yang masih hijau (pemula), itu pakai oli keluaran terbaru buat mobil kijang kapsul. Nah, inilah pangkal permasalahannya,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Dia menjelaskan, oli yang paling cocok untuk semua motuba khususnya kijang kapsul, adalah jenis SAE 10W-40 dengan tingkat viskositas yang cukup tinggi.

Sebagai perbandingan, mobil-mobil lansiran terbaru seperti Innova Zenix direkomendasikan menggunakan oli dengan jenis 0W-16 yang terbilang encer.

“Asalkan pakai jenis yang sesuai, seharusnya mesin jadi enggak haus dan oli enggak akan cepat habis,” ucap Hari.

Baca juga: Toyota Yaris Bakpao Lawas Bergaya Stance Pakai Roofbox

Mesin mobil tua Toyota Kijang KapsulKompas.com/Daafa Mesin mobil tua Toyota Kijang Kapsul

Berkenaan dengan hal ini, Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang menjelaskan, motuba butuh oli yang kental karena kompresi mesinnya tinggi.

“Mayoritas kijang kapsul kan mesinnya masih karbu dan belum injeksi, jadi memang tidak cocok kalau diisi oli encer. Bukannya bagus, justru bermasalah,” ucapnya.

Menurut Eko, setidaknya akan ada dua kendala yang bisa dirasakan pengguna jika salah mengisi oli, yakni mesin nggelitrik dan tarikannya tidak nyaman.

“Mesin motuba yang jenisnya karbu biasanya butuh oli dengan tingkat API-SN. Oli jenis ini masih banyak diproduksi jadi mudah dicari, yang penting riset dulu saja (sebelum mengganti oli), atau ganti oli di bengkel servis supaya tidak keliru,” kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau