Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Truk Pakai Roda Modifikasi dari Besi

Kompas.com - 15/06/2023, 07:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 


JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi truk yang nyeleneh hingga saat ini banyak dilakukan oleh sejumlah pemilik kendaraan niaga. Bahkan, baru-baru ini viral video truk yang melaju dengan menggunakan roda pada sumbu ban truk.

Tampilan roda ini berukuran lebih kecil dari ban normal, terbuat dari besi, seperti pada kereta, dan menggantikan fungsi ban.

Sontak video yang diunggah oleh akun @romansasopirtruck tersebut banyak menarik perhatian terhadap tampilan truk yang tidak biasa. Hanya saja tidak disebutkan kapan dan di mana lokasi dari video yang diunggah.

Baca juga: Agar Kualitas Udara Lebih Baik, Luhut Ingin Peredaran Mobil BBM Dipersulit

Menanggapi video tersebut, Bimo Nuswantoro, Sales Support & Trainer PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) mengatakan, menambahkan roda modifikasi secara sembarangan pada truk sangat tidak diperbolehkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)


“Kalau dari ATPM sudah jelas tidak boleh karena terkait keselamatan. Dan juga itu akan merusak jalan,” kata Bimo kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Bimo menegaskan bila roda itu tidak bisa menggantikan peran dari ban truk. Bahkan dari Peraturan Pemerintah No 55 tahun 2012 Tentang Kendaraan mengatur sistem ban setiap kendaraan yang layak jalan.

Pada pasal 16 ayat 1 disebutkan, sistem roda-roda pada kendaraan yang layak jalan terdiri atas roda dan sumbu roda. Roda terdiri atas yang pelek, ban bertekanan, dan sumbu atau gabungan sumbu dan roda.

Baca juga: Usai Yaris Cross, Toyota Buka Peluang Produksi Mobil Hybrid Murah

Lalu ban harus memiliki adhesi yang cukup, baik pada jalan kering maupun jalan basah. Kemudian,  pelek dan ban bertekanan yang digunakan pada kendaraan harus memiliki ukuran dan kemampuan yang disesuaikan dengan JBB atau JBKB. Bila tidak sesuai dengan aturan tersebut maka penggunaan roda sangat dilarang.

“Jadi dari sisi regulasi dan juga keselamatan dilarang,” kata Bimo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com