Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Kena Tipu, Begini Cara Membedakan Oli Palsu dengan yang Asli

Kompas.com - 09/06/2023, 19:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oli palsu banyak beredar di pasaran. Beberapa pelaku di lokasi berbeda telah berhasil diringkus oleh penegak hukum.

Kasus terbaru pemalsuan oli berhasil diungkap oleh Bareskrim Polri. Pelaku sudah membuka usaha oli palsu selama 3 tahun dengan 9 gudang yang berpisah-pisah.

Dalam sehari mereka mampu menghasilkan 500 karton oli, dengan masing-masing berisi 24 botol. Bahkan, omset mereka dalam sebulan bisa sampai Rp 20 miliar.

Baca juga: Waspada Peredaran Oli Palsu untuk Kendaraan Bermotor

Mesin sablon untuk membuat kemasan oli palsuDok. @divisihumaspolri Mesin sablon untuk membuat kemasan oli palsu

 

Tingginya omset mereka menandakan bahwa ada banyak oli palsu yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, konsumen diharapkan berhati-hati dalam memilih oli.

Kuasa Hukum Internal Astra Honda Motor (AHM) Edward Sihombing mengatakan selaku pemegang merek pihaknya bisa memberikan ciri-ciri oli asli, dalam hal ini menggunakan oli AHM untuk sepeda motor.

“Cara membedakannya pertama dilihat dari tutup botolnya, oli asli tidak ada coakan sedangkan yang palsu ada,” ucap Edward dalam konferensi pers.

Baca juga: Pabrik Oli Palsu di Gresik dan Sidoarjo Digerebek Bareskrim, Dipasarkan Tanpa Uji Lab

Edward juga mengatakan jendela botol, tempat untuk mengetahui ketinggian permukaan oli pada kemasan juga bisa menunjukkan pembedanya.

Oli asli memiliki jendela yang sejajar, sedangkan oli palsu tidak. Karena untuk bisa mencetak kemasan yang presisi sulit dilakukan oleh selain pihak pabrik, menurut Edward.

“Kemasan botol palsu juga lebih lunak, semetara yang asli lebih padat, terus ada kode yang sejajar juga di dasar botol oli,” ucap Edward.

Baca juga: Peredaran Oli Palsu di Jatim Terungkap, Omzet Pelaku Rp 20 M Per Bulan

Selanjutnya, membedakan oli palsu dengan yang asli bisa melihat barcode yang ada di belakang kemasan.

“Barcode tersebut bisa dipindai, oli asli akan menghasilkan tulisan AHM.TO pada website resmi, sementara yang palsu tulisannya AHM.TOP atau bisa juga menghasilkan tulisan AHM.TO tapi dengan website tiruan, misal ada embel-embel blogspot.com dan sebagainya,” ucap Edward.

Konsumen diharapkan bisa menerapkan metode tersebut untuk membedakan oli palsu dengan yang asli saat membeli oli atau melakukan penggantian oli di bengkel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com