Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membahayakan, Orangtua Harus Larang Anak Kecil Bawa Sepeda Listrik ke Jalan Raya

Kompas.com - 08/06/2023, 14:31 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya anak di bawah umur membawa sepeda listrik (e-bike) di jalanan umum tengah menjadi persoalan yang cukup meresahkan masyarakat.

Hal itu bahkan sampai membuat satuan lalu lintas (Satlantas) polisi memberikan anjuran keselamatan melalui akun media sosial Instagram, terkait adanya bahaya dan risiko keselamatan bagi semua pengguna jalan.

“Ingat, Sepeda Listrik tidak digunakan untuk di jalan raya. Yuk ketahui aturannya yang tertuang dalam Permenhub No 45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik,” tulis akun @polresta_bogorkota, dikutip Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Adapun yang dasar hukum yang dimaksudkan membahas secara spesifik tentang kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak motor listrik.

Baca juga: Daihatsu New Terios Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp 236 Juta

Sebutan ‘tertentu’ dikarenakan daftar kendaraan yang dimaksud berukuran kecil dan ringkas serta tidak diperuntukkan jalan umum.

Hal itu tertuang dalam Pasal 1 ayat (2) dan (7) juncto Pasal 5 ayat (2) dan (4) yang secara spesifik mengatur penggunaan sepeda listrik. Dalam hal ini, kendaraan tersebut hanya boleh digunakan di jalur khusus.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, kasus bocil bawa sepeda listrik sejatinya merupakan tanggung jawab penuh orangtua atau wali. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka-lah yang harus bertanggung jawab.

“Karena kalau kita bicara soal anak kecil, mereka kan belum dianggap mawas hukum dan aturan karena belum tahu apa-apa. Sejatinya, orangtua dan wali wajib memberikan edukasi,” ujarnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Mesin Mobil Honda Tidak Dirancang Khusus Untuk Bioetanol

Ida Nuham Mama Papua asal Mansel saat melihat sepeda listrik di kegiatan festivalAdlu Raharusun Ida Nuham Mama Papua asal Mansel saat melihat sepeda listrik di kegiatan festival

Sony mengakui bahwa situasi bocil membawa sepeda listrik di jalan umum kian marak. Hal ini dirasa cukup mengkhawatirkan dan sangat berbahaya.

“Anak-anak kecil hanya tahu nyamannya naik sepeda. Mereka belum punya sikap defensif untuk menghadapi situasi jalan umum yang dipenuhi kendaraan bermotor. Belum lagi masih cukup banyak pengendara dengan sikap agresif, ini berbahaya sekali,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC). Menurutnya, jika kasus ini tidak segera ditanggapi serius oleh pihak berwajib, situasi nahas hanya tinggal menunggu waktu.

“Memang harus ada regulasi yang jelas, bukan cuma tentang aturan model sepeda listrik, tapi juga batas usia, batas kecepatan, dan aturan keselamatan lainnya terkait isu ini,” ucapnya.

Baca juga: Korlantas Polri Gelar Sertifikasi Pelatihan Mengemudi Nasional

test drive sepeda Listrik selis Rinjani di PEVS 2022Janlika Putri/ Kompas.com test drive sepeda Listrik selis Rinjani di PEVS 2022

Menurut Marcell, sepeda listrik lansiran terbaru sudah semakin cepat, bahkan bisa menembus 50 kpj. Tentunya hal ini sangat membahayakan jika dikendarai anak di bawah umur.

Guna meminimalisasi adanya risiko kecelakaan, Marcell sangat menganjurkan pengguna jalan untuk tetap mawas dan berhati-hati saat menghadapi situasi sepeda listrik yang dikendarai anak kecil masuk ke jalan.

“Kita bicara soal kepedulian sosial sesama pengguna jalan. Selama kita berhati-hati, pasti kecelakaan bisa dihindari. Edukasi orangtua kepada anak-anaknya soal pemakaian sepeda listrik juga penting, pastinya jangan sembrono,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com