JAKARTA, KOMPAS.com - Stall test merupakan metode pemeriksaan yang bisa digunakan untuk mengetahui kesehatan transmisi matik pada mobil bekas, khususnya pada bagian seal transmisi dan kampas koplingnya.
Dengan menginjak rem secara penuh, dan memposisikan tuas transmisi matik di D atau R, selanjutnya pedal gas diinjak penuh selama beberapa detik (pedal rem tetap diinjak).
Dengan memperhatikan putaran mesin, maka akan dapat diketahui kesehatan transmisi matik pada mobil bekas. Namun, apakah metode tersebut aman digunakan?
Baca juga: Cara Mudah Ketahui Kebocoran Oli Transmisi Mobil Matik
Pemilik Worner Matic spesialis transmisi matik Hermas Efendi Prabowo menyampaikan kepada Kompas.com bahwa dia tidak pernah menyarankan untuk melakukan stall test. Menurut dia, cara itu bisa membuat komponen transmisi mengalami kerusakan.
“Stall test, itu jika tidak dilakukan dengan tepat malah merusak. Soalnya, kan itu ada ketentuan stall test hanya boleh dilakukan sekian detik saja? Misal setiap calon pembeli melakukan stall test pada mobil tersebut, bayangkan tuh! Maka dari itu saya tidak menyarankan,” ucap Hermas dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/5/2023).
Stall test sebenarnya adalah metode pengujian kampas kopling terhadap tekanan oli dalam transmisi matik. Seperti yang diketahui, kerja kampas kopling tidak akan selip bila tekanan oli cukup. Sedangkan metode stall test sendiri memang membuat putaran output transmisi tertahan ketika putaran mesin bekerja maksimal.
Baca juga: Ketahui Penyebab Tuas Transmisi Mobil Matik Nyangkut
Berangkat dari anggapan itu lah, Hermas menuturkan bahwa sebaiknya stall test tidak dilakukan, apalagi dijadikan sebagai metode pengecekan mobil matik bekas. Metode yang cukup ekstrem tersebut tidak pas digunakan oleh masyarakat untuk memeriksa kondisi mobil bekas, menurut Hermas.
Alih-alih membolehkan metode stall test, Hermas menyarankan calon pembeli mendatangi bengkel transmisi matik yang memang kompeten untuk memeriksa segala kerusakan dan dapat memprediksi ketahanan transmisi matik pada mobil bekas dengan presisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.