JAKARTA, KOMPAS.com - Saat sedang mengemudi, tidak jarang bertemu dengan pengendara motor yang terkesan memaksa saat menyalip kendaraan. Biasanya di tempat yang salah seperti di belokan atau tidak memperhitungkan jarak di depannya.
Kelakuan pengendara yang seperti tadi bisa dibilang berbahaya, buat dirinya sendiri dan juga untuk orang lain. Tentu jika sudah terjadi kecelakaan, bukan cuma dia saja yang repot, tapi orang lain bisa kena dampaknya.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana menjelaskan, pengendara yang kurang perhitungan biasanya tidak memprediksi bahaya dengan baik, jadi main selonong saja.
Baca juga: Alex Marquez Kecelakaan, Diggia Raih Poin Untuk Gresini Racing
"Walau jalan cukup sempit dan area depan tidak terlihat (blind spot) dia tetap akan mencoba untuk mendahului," ucap Agus kepada Kompas.com belum lama ini.
Tentu kalau misalnya ada kendaraan dari arah berlawanan, bisa saja kaget dengan kelakuan pengendara tadi. Efeknya, tentu bisa tabrak kambing dan merugikan orang lain, bikin repot saja.
Berbeda kasusnya kalau pengendara tadi menghitungkan risiko saat mau menyalip kendaraan. Tentu yang ada di pikirannya adalah selamat sampai tujuan, bukan cari siapa paling cepat.
Baca juga: Toyota Indonesia Luncurkan Yaris Cross Hybrid secara World Premiere
"Bagi pengendara yang tau risiko dan potensi bahaya, dia akan menunggu sampai benar-benar aman, baru mulai mendahului," ucap Agus.
Maka, jadilah pengendara yang tau risiko bahaya di balik semua tindakannya. Sehingga jalanan jadi tempat yang aman dan angka kecelakaan bisa diredam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.