JAKARTA, KOMPAS.com - Baterai lithium yang menjadi sumber tenaga bagi sepeda listrik memiliki struktur kimia yang jauh lebih kompleks dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) pada umumnya. Bila baterai EV terbakar, apinya akan sulit dipadamkan.
Hal itu dikarenakan nyala api yang bersumber dari baterai EV berbeda dengan api-api biasa. Umumnya, api menyala karena komposisi oksigen dan bahan mudah terbakar lainnya, namun nyala api akibat baterai berbeda.
Willy Hadiwijayan CEO PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) mengatakan, selain menimbulkan api yang jauh lebih panas, asap hasil pembakaran baterai juga sangat beracun dan berbahaya jika terhirup.
“Kalau kebakaran biasa, asapnya mengandung karbon dan jelaga. Tapi kebakaran baterai EV berbeda, asapnya bahkan bisa dikategorikan sebagai limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (14/5/2023).
Baca juga: Tunggu Infrastruktur Bagus, Subaru Indonesia Enggan Bawa Mobil Listrik
Pria yang bergerak di produksi APAR khusus EV itu menambahkan, skala kobaran api yang dihasilkan baterai EV juga jauh lebih panas. Api biasa suhunya adalah sekitar 800 derajat celcius, sedangkan api kebakaran EV suhunya sekitar 1.600 derajat celcius.
“Ada skala tingkat kebakaran berdasarkan alfabet, sejauh ini sudah ada 6 tingkat yaitu dari ‘A’ sampai ‘F’. Kebakaran kendaraan biasa dikategorikan sebagai tingkat ‘D’, sedangkan kebakaran EV dikategorikan sebagai tingkat ‘F’. Bedanya lumayan jauh,” kata Willy.
Willy menganjurkan pemilik kendaraan EV untuk tidak lengah, khususnya bagi para pemilik sepeda listrik.
Satu hal yang harus diingat, sepeda listrik berbeda dengan sepeda konvensional karena sudah memiliki baterai.
Baca juga: Fenomena Orang Masih Malas Pakai Helm Saat Mengendarai Motor
“Saya sering menjumpai kasus di mana rumah terlalap api karena sepeda listrik terbakar. Kelirunya adalah sepeda listrik diparkir di dalam rumah, bukan di teras atau garasi. Ini berbahaya, bagaimanapun juga sepeda listrik berbeda dengan sepeda pada umumnya,” ucap dia.
Bagi pemilik sepeda listrik, sebaiknya memarkir di garasi supaya bisa melakukan penanganan dengan cepat bila terjadi situasi darurat seperti kebakaran.