Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Kendaraan Listrik Bersama di ASEAN Sudah Disetujui

Kompas.com - 08/05/2023, 18:58 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, menyebut bahwa menteri dari negara-negara yang tergabung dalam ASEAN Economic Community Council (AECC) mendukung insitiatif Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN.

Pasalnya, kawasan ini memiliki potensi yang besar dalam pengembangan era elektrifikasi alias kendaraan bermotor listrik (electric vehicle/EV). Apabila dikelola dengan baik, maka bisa menjadi pemain kuncinya.

"Penggunaan kendaraan listrik dan transisi energi memang menjadi kunci untuk mencapai keberlanjutan di ASEAN," kata Airlangga pada keterangan resminya, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Anies: Pembeli Mobil Listrik Orang Mampu, Tidak Perlu Disubsidi

Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkanDokumentasi Tim Komunikasi Lifepal Ilustrasi mobil listrik merek Hyundai yang dipamerkan

Hal tersebut terungkap dalam pembahasan ASEAN Economic Community (AEC) Council Special Retreat on Sustainability Agenda, yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga, Minggu (7/5/2023).

“Ini dikarenakan kendaraan listrik tidak hanya mampu mengurangi emisi karbon dan polusi udara, namun juga menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan ketahanan energi,” ucapnya.

Namun, melihat kesiapan setiap negara di ASEAN dalam pengembangan kendaraan listrik berbeda-beda, maka disepakati penyusunan deklarasi Kepala Negara untuk menunjukkan komitmen bersama di kawasan, yaitu ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem.

Deklarasi itu juga dimaksudkan sebagai pedoman bagi negara-negara ASEAN dalam mengadopsi kendaraan listrik.

Baca juga: Potret Jalanan Rusak di Sumatera Utara, dari Truk Tersangkut sampai Anak Sekolah Harus Digendong

Terminal Multipurpose Labuan Bajo menerima 200 mobil listrik yang akan digunakan sebgai kendaraan operasional pada KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT. DOK. Pelindo Terminal Multipurpose Labuan Bajo menerima 200 mobil listrik yang akan digunakan sebgai kendaraan operasional pada KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT.

Beberapa hal yang digarisbawahi dalam deklarasi yaitu mencakup harmonisasi standar kendaraan listrik serta ekplorasi kerja sama dalam proses pembangunan ekosistem kendaran listrik regional.

Kemudian, deklarasi ini menekankan kolaborasi dari seluruh pihak untuk membentuk sebuah ekosistem kendaraan listrik kawasan yang efektif dan mendukung.

“Hanya dengan saling melengkapi dan bekerja secara harmonis, ASEAN dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan tangguh untuk semua, serta memperkuat posisinya menuju pusat pertumbuhan ekonomi global,” kata Airlangga.

Deklarasi ini juga akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan ASEAN menuju transportasi yang berkelanjutan dan rendah karbon.

Baca juga: Isi BBM di SPBU, Lebih Baik Pakai Hitungan Rupiah atau Liter?

Dengan menerapkan penggunaan kendaraan listrik, ASEAN bertujuan menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi seluruh warganya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di industri otomotif.

Dengan demikian, ASEAN dapat menjadi global hub kendaraan listrik dan pionir dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Turut hadir dalam pertemuan ini yaitu Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian, Staf Ahli Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub-Regional Kemenko Perekonomian, dan Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau