Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi BBM di SPBU, Lebih Baik Pakai Hitungan Rupiah atau Liter?

Kompas.com - 08/05/2023, 13:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Pengendara mobil atau sepeda motor bisa mengisi BBM di SPBU dengan mengucapkan kalimat permintaan berdasarkan banyaknya BBM dalam satuan liter, atau jumlah uang.

Sekilas, hitungan keduanya sama saja karena ada alat yang dapat mengkonversi antara liter atau rupiah. Namun, ada beberapa pertimbangan kenapa mengisi BBM harus pakai hitungan rupiah.

Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi menjelaskan, sebetulnya sama saja pembelian bahan bakar minyak (BBM) berpatokan liter maupun nominal tertentu.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Menggoyang-goyangkan Mobil Saat Isi BBM Bisa Picu Kebakaran?

Ilustrasi SPBU BP-AKRDok. BP-AKR Ilustrasi SPBU BP-AKR

Satu keuntungannya, jika menghitung jumlah liter maka bisa memperoleh data akurat, bisa digunakan mencegah praktik kecurangan di SPBU. Sebab mesin SPBU tetap akan mengkonversikan ke satuan liter jika pengendara menyebutkan nominal rupiah.

"Misalnya, beli BBM Rp 100 ribu, maka dapat 12 liter. Cuma angka yang tertera pada mesin dispenser bisa dijadikan acuan," ucap Widya dikutip dari Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Bicara efektivitas, menurut Widya, membeli BBM berdasarkan nominal rupiah lebih sering digunakan masyarakat, pertimbangan utamanya karena dirasa mudah dan praktis ketika bertransaksi.

Baca juga: Ini 3 Trik Mengemudi agar Mobil Irit BBM

Nampak SPBU terpantau aman dalam melayani BBM kepada masyarakat di Kota Jayapura, Papua, Jumat (10/2/2023).KOMPAS.COM/Roberthus Yewen Nampak SPBU terpantau aman dalam melayani BBM kepada masyarakat di Kota Jayapura, Papua, Jumat (10/2/2023).

Namun, dengan hadirnya aplikasi MyPertamina, pengendara tak perlu repot mengeluarkan uang receh sesuai nominal pembelian. Pelayanan juga lebih cepat karena petugas tak butuh menyiapkan uang kembalian.

"Praktis, apalagi jika beli nominal tertentu yang biasanya harus ada pembulatan. Pembeli juga tidak merasa dirugikan. Jadi, bayar pakai aplikasi tidak ribet menghitung kembalian," ucapnya.

Sementara pemilik Sriyatin Car Agus Setiawan mengatakan saat membeli BBM pengguna kendaraan tentu bisa memilih antara mau pakai hitungan liter atau rupiah, karena keduanya kan saling berhubungan dalam konversi di mesin SPBU.

Baca juga: Insiden di SPBU karena Anak Kecil Duduk di Depan dan Pegang Tas Gas

Shell Gas Station Yasmin-1, Bogor, Jawa BaratKompas.com / Kiki Safitri Shell Gas Station Yasmin-1, Bogor, Jawa Barat

“Misal membeli Rp 10.000 Pertalite, dengan membeli 1 liter Pertalite, kan sama saja bila dihitung jumlahnya, tapi kalau mempertimbangkan faktor lain, sebaiknya membeli BBM pakai hitungan rupiah,” ucap Agus kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Agus mengatakan dengan meminta petugas mengisi BBM berdasarkan satuan rupiah maka pengguna kendaraan akan mendapatkan beberapa kelebihan.

“Dengan hitungan rupiah, maka kita tidak akan kerepotan menghitung antara jumlah BBM dan harga terbarunya, kalau beli Pertalite enak, beli 1 liter pasti Rp 10.000, tapi kalau membeli Pertamax atau BBM jenis lain yang harganya tidak bulat, itu akan merepotkan,” ucap Agus.

Baca juga: Saat Motor Isi BBM Dianjurkan Pakai Standar Tengah

Harga BBM terbaru Vivo mengalami kenaikan untuk produk Revvo 89 jadi Rp 11.600 per liter.KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Harga BBM terbaru Vivo mengalami kenaikan untuk produk Revvo 89 jadi Rp 11.600 per liter.

Menurut Agus, misal membeli BBM dengan hitungan liter, dan yang dibeli adalah BBM dengan harga Rp 13.990 seperti Shell Super per hari ini, maka untuk menentukan jumlah liter yang dibutuhkan menjadi ribet.

“Mending kasih ke petugas uang, dengan begitu kita tidak perlu menghitung 3 liter BBM butuh uang berapa untuk BBM dengan harga yang tidak bulat, iya kalau uang yang dibawa cukup atau banyak, kalau uangnya mepet kan malah malu kalau kurang,” ucap Agus.

Cara tersebut juga akan mempermudah transaksi menurut Agus terkait uang kembalian. Tentu suatu jual beli yang baik adalah memperhatikan nilai keadilan, jangan sampai ada pihak yang dirugikan walau hanya selisih 100 perak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau