JAKARTA, KOMPAS.com - Honda Motor Corporation telah memutuskan serangkaian rencana bisnis dan pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle) global yang mencangkup, kendaraan roda dua dan empat hingga 10 tahun ke depan.
Perencanaan tersebut dibuat sebagai upaya mencapai target pengurangan emisi yang signifikan melalui penjualan kendaraan listrik dan hidrogen, hingga 100 persen pada 2040.
Menariknya, pada rencana global yang ditetapkan dan disetujui oleh Presiden Direktur Honda Toshihiro Mibe, ternyata Indonesia tidak masuk dalam negara prioritas untuk mengembangkan mobil listrik Honda.
Baca juga: Catat Komponen Mobil yang Wajib Dicek Usai Mudik
Tidak seperti sepeda motor, pada wilayah Asia, pengembangan mobil listrik pabrikan asal Jepang tersebut hanya akan berpusat di China dan Jepang. Di luar itu, hanya ada Amerika Utara.
Mibe menyebut, pihaknya berencana memproduksi lebih dari 2 juta kendaraan listrik pada tahun 2030 melalui production hub-nya yang sudah ditentukan. Lebih jauh, berikut rencana pengembangan mobil listrik Honda sampai 2040;
Amerika Utara
Pada tahun 2024, Honda Prolog dan Acura ZDX, yang saat ini dikembangkan bersama dengan General Motors (GM), akan mulai dijual.
Pada tahun 2025, model EV ukuran sedang hingga besar yang mengadopsi arsitektur E&E baru berdasarkan platform EV khusus Honda akan mulai dilepas ke pasar.
Baca juga: Transjakarta Layani Penumpang Arus Balik dari Terminal Pulogebang
China
Pada awal tahun 2024, e:NS2 dan e:NP2 akan mulai dipasarkan secara ritel.
Sebelum akhir tahun 2024, model produksi massal berdasarkan model konsep e:N SUV xù akan mulai dijual. Model konsep e:N SUV xù diluncurkan di Auto Shanghai bulan ini.
Pada tahun 2027, Honda akan memperkenalkan total 10 model EV baru, termasuk tiga model yang disebutkan di atas.
Pada tahun 2035, Honda akan berupaya menjadikan EVs 100 persen dari penjualan mobilnya di China, mengungguli wilayah lain.
Jepang
Pada paruh pertama tahun 2024, model mini-EV penggunaan komersial berbasis N-VAN akan mulai dijual.