JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor matik lansiran terbaru banyak yang sudah dibekali dengan fitur mati dan nyala mesin otomatis sebagai teknologi penunjang perjalanan.
Fitur mati dan nyala mesin otomatis dilabeli dengan beberapa nama tergantung jenama. Honda menyebutnya Idling Stop System (ISS), sedangkan Yamaha menyebutnya Stop and Start System (SSS). Secara fungsi, keduanya tetap serupa.
Saat berfungsi normal, fitur tersebut bisa mengurangi konsumsi BBM dengan cara mematikan mesin ketika motor berhenti, misalnya ketika lampu merah. Motor akan menyala kembali ketika pengendara tancap gas.
Namun ada kalanya, fitur tersebut menjadi error dan tidak berfungsi. Walaupun tombol sudah dinyalakan, motor tidak bisa mati saat sedang berhenti. Apa penyebabnya?
Baca juga: Gantikan Marquez di GP Jerez, Iker Lecuona Sebut Tugas Berat
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 mengatakan, ada tiga penyebab utama yang menyebabkan fitur mati-nyala otomatis tidak berfungsi, yakni daya aki lemah, tombol yang rusak, atau speed RPM rendah.
Untungnya, dia menjelaskan jika ketiga kendala tersebut cukup mudah ditangani dan diatasi. Misalnya untuk kendala aki lemah, Anto mengatakan jika itu adalah masalah yang umum dijumpai pasca-libur lebaran.
“Habis mudik lebaran dan motor ditinggal, tapi kabel aki enggak dicabut. Seringnya aki motor soak dan harus di jumper supaya bisa nyala,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).
Setelah aki di jumpstart dan motor menyala, biasanya fitur mati-nyala otomatis tidak akan langsung bekerja. Hal itu normal, karena aki membutuhkan waktu supaya dayanya betul-betul penuh.
Baca juga: Alternatif Mobil Listrik Murah untuk Konsumen di Indonesia
“Biasanya sehari atau dua hari setelah motor dijumper, ISS pasti bisa fungsi lagi. Memang dasarnya sistem ISS agak manja dan baru berjalan normal kalau kondisi aki prima,” ucap Anto.
Adapun untuk kendala kedua dan ketiga, penanganannya jauh lebih mudah. Pengguna cukup membawa motor ke bengkel resmi untuk mengganti tombol yang rusak atau melakukan reset RPM motor.