Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Parfum Mobil Harus Benar, jika Salah Bisa Merusak Komponen Ini

Kompas.com - 04/04/2023, 10:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabin mobil yang wangi dan segar membuat penumpang nyaman dan betah selama di perjalanan. Bau tersebut biasanya dihasilkan dari penggunaan parfum khusus mobil. 

Namun disamping fungsi utamanya, parfum kabin tentunya memiliki dampak negatif bagi interior, terutama pada sistem pendingin alias AC. Khusus parfum cair, biasanya memiliki kandungan zat-zat kimia chlorine yang kurang baik bila terhisap evaporator. 

Parfum mobil gantung Frappersid Parfum mobil gantung

"Parfum cair kan mudah menguap, lengket dan mengotori bagian dashboard. Nah, itu kandungan material yang asam, jika terhisap evaporator akan korosif. Berubah menjadi gel, dan menutup lubang-lubang masuknya udara," kata Rahmat, Pemilik Bengkel AC Rahmat Semarang. 

Baca juga: 4 Cara Mudah Memeriksa Kondisi Freon AC Mobil

Menurut dia, parfum yang dipilih sebaiknya menggunakan produk alami. Bahan natural seperti pengharum beraroma buah, dan aromaterapi selain aman untuk komponen AC juga segar dan membuat rileks. Berbeda dari parfum kimia, saat tercium baunya keras dan menusuk ke dalam hidung. 

Kepala Bengkel Astra Daihatsu Majapahit Semarang Sapto Pamungkas mengatakan, justru hasilnya akan bagus jika pemilik tidak menggunakan parfum di dalam kabin mobil. 

Mekanik bengkel resmi Astra Daihatsu Majapahit Semarang sedang melakukan SOP perawatan AC. Dicky Aditya Wijaya Mekanik bengkel resmi Astra Daihatsu Majapahit Semarang sedang melakukan SOP perawatan AC.

"Aroma ori khas kabin. AC yang terkontaminasi parfum itu tidak sehat. Cairan atau gel parfum dapat kedaluwarsa dan tidak aman untuk pernafasan," kata Sapto. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com