JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas oli mesin pada mobil menjadi salah satu faktor penyumbang efisiensi. Salah satu standar kualitas oli mesin adala API Service, sebuah badan internasional yang memberikan standar kualitas oli yang berada di Amerika Serikat.
Produsen oli harus mendaftarkan produknya agar mendapatkan pengakuan dari badan tersebut.
Suatu merek oli boleh menyandang API Service tertentu pada kemasannya. Misal SL, SM, SN, SN+ untuk mesin bensin, dan CF-4, CG-4, CH-4, CI-4 untuk mesin diesel.
Selain API Service, kualitas oli mesin juga ditentukan oleh base oil; mineral, semi sintetis atau sintetis. Lantas, mana yang bisa dijadikan patokan kualitas oli?
Baca juga: Pengaruh Oksidasi pada Kualitas Oli Mesin Mobil
Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan yang bisa dijadikan patokan untuk kualitas oli adalah API Service, karena semua jenis oli harus melewati serangkaian uji laboratorium sebelum bisa mengantongi label standar tertentu.
“API Service adalah standar kualitas oli dinilai dari sudut performa, semakin tinggi nilai API Service tentu memiliki kemampuan yang lebih tinggi, dalam melindungi mesin, meningkatkan efisiensi dan seterusnya,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2023).
Dia mengatakan suatu oli akan bisa mendapatkan nilai tinggi dalam pengujian API Service bila lolos dalam beberapa aspek.
Baca juga: Cara Mengecek Kualitas Oli Matik Mobil Secara Mandiri
“Kebanyakan, oli yang memiliki API Service tinggi memiliki viskositas yang rendah, atau encer, sehingga seakan-akan antara API Service dan SAE memiliki ikatan, padahal berbeda, hanya saja kebanyakan oli encer memang akan bisa mencapai standar kualitas yang tinggi, padahal bisa saja dibikin kental” ucap Brahma.
Sementara base oil; mineral, semi sintetis atau full sintetis, menurut Brahma juga menentukan kualitas oli, tapi itu tidak mutlak bisa dipakai.
“Kembali lagi, patokan kualitas oli adalah API Service, mau itu mineral, semi sintetis, full sintetis bisa saja mendapatkan nilai tinggi, namun memang kebanyakan oli sintetis lebih mudah mendapatkan nilai yang lebih tinggi, meski oli mineral pun bisa saja mendapatkan nilai performa yang tinggi,” ucap Brahma.
Baca juga: Benarkah Kualitas Oli Mesin Berdampak pada Efisiensi Bahan Bakar?
Jadi, kualitas oli memang bisa dilihat dari banyak aspek, ada SAE atau kekentalan, base oil; mineral, semi sintetis, full sintetis, dan API Service itu sendiri. Namun, yang paling tepat dijadikan standar kualitas performa oli adalah API Service.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.