SEMARANG,KOMPAS.com - Oli mesin memberikan perlindungan ekstra komponen utama agar tidak bergesekan yang berpotensi memicu keausan.
Kualitas oli bisa menurun karena berbagai faktor, mulai faktor penggunaan, oksidasi alami, hingga masalah kompresi ruang bakar.
Banyak teori yang menyebutkan, oksidasi bisa saja terjadi disebabkan faktor cuaca. Suhu udara lingkungan yang ekstrem mempercepat risiko kualitas oli mesin berubah.
Lantas apakah benar?
Baca juga: Pilot Project Bus Listrik Dimulai Tahun Depan
Pakar Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi mengatakan, sirkulasi oli mesin pada suhu rendah bisa melumasi masing-masing komponen secara cepat.
"Komponen mekanis seperti piston, dan ring piston membutuhkan pelumasan yang baik. Pada suhu rendah, oli mudah menyusup celah-celah terkecil masing-masing komponen," kata Widya kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).
Berlaku juga untuk kendaraan yang jarang digunakan, tingkat oksidasi oli cenderung semakin besar.
Bahkan, sampai komponen berbahan logam bisa mengalami korosi karena pelumasan mesin berhenti bersirkulasi.
"Kompresi mesin yang berjalan, komponen berbahan logam bisa bergesekan, keuntungannya detail atas sampai bawah bisa terlumasi sempurna. Risiko korosi komponen mesin bisa dicegah, sekaligus kerak di ruang bakar bisa terlepas larut bersama oli," kata dia.
Untuk itu, interval pergantian oli mesin kendaraan pun jadi kunci menjaga performa mesin. Pasalnya, jika melanggar, khawatirnya tumpukan sludge oli berpeluang menganggu sistem pembakaran.
Sementara itu, Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, titik didih oli mesin juga menentukan perlindungan mesin yang aman.
Penguapan oli yang tinggi pada kendaraan lawas biasanya diatasi dengan menggunakan oli kental. Dianggap solusi jitu namun sebenarnya salah kaprah, terutama jika habitat kendaraan kebanyakan di jalan macet, konsekuensinya kerak tertimbun di ruang bakar meningkat signifikan.
Baca juga: Diskon Aki Motor di IMOS 2022, Mulai Rp 100.000-an
"Jalan pintasnya memang oli mesin diganti viskositas tinggi agar celah-celah yang mulai aus bisa terlumasi. Namun, yang banyak dilupakan yakni risiko endapan deposit kerak di piston, oli kental tentu banyak menciptakan sludge yang menempel di bagian dinding silinder," kata Andika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.