Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ford Bangun Smelter Nikel di Indonesia Pasok Baterai Mobil Listrik

Kompas.com - 31/03/2023, 07:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bekerjasama dengan perusahaan nikel asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co dan produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford Motor Co, untuk membangun proyek smelter nikel.

Pembangunan smelter nikel ini menelan dana 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 67,5 triliun. Tujuannya yaitu membantu produksi nikel yang lebih ramah di Indonesia dan membuat baterai kendaraan listrik lebih terjangkau.

Pembangunan proyek smelter atau pengolahan dan pemurnian nikel tersebut menggunakan proses High Pressure Acid Leaching (HPAL) dan berlokasi di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Program Diskon Servis Toyota untuk Pemudik Tahun Ini

Ford kembali ke Formula 1Tangkapan layar Instagram FORMULA 1 Ford kembali ke Formula 1

Smelter dapat memproduksi hingga 120 kiloton nikel per tahun dalam bentuk endapan hidroksida campuran (MHP), yaitu produk nikel berbiaya rendah yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik.

Smelter nikel itu nantinya akan mengirimkan bahan-bahan penting untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, yang pada akhirnya mendukung Ford membuat setidaknya 2 juta kendaraan listrik pada akhir 2026.

Baca juga: Dapat Subsidi, United Klaim Pemesanan Motor Listrik Tembus 1.500 Unit

Lisa Drake, Vice President for Ford Model e EV Industrialization mengatakan, kerjasama ini memberikan kendali langsung kepada Ford untuk mendapatkan nikel yang dibutuhkan dengan biaya rendah.

Contoh baterai motor listrik jenis Sealed Lead Acid (SLA) di motor UwinflyKOMPAS.com/daafa Contoh baterai motor listrik jenis Sealed Lead Acid (SLA) di motor Uwinfly

"Dan memungkinkan kami untuk memastikan nikel ditambang sejalan dengan target keberlanjutan perusahaan kami, menetapkan standar ESG yang tepat saat kami mengukur, " kata Lisa dalam keterangan resmi, dikutip Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

"Bekerja dengan cara ini menempatkan Ford pada posisi untuk membuat EV lebih mudah diakses oleh jutaan orang dan melakukannya dengan cara yang membantu melindungi manusia dan planet dengan lebih baik," kata Lisa.

Baca juga: Jelang Le Mans 24 Hours, Motor Dimas Ekky Malah Terbelah Dua

Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia mengatakan, kerjasama ini bukan hanya menunjukkan tentang apa yang akan ditambang oleh pihaknya, tetapi bagaimana hal tersebut dilakukan dan diolah.

Thermal Plant PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan.KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Thermal Plant PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan.

“Kami menanamkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola kami ke dalam semua yang kami lakukan, dan hasilnya adalah kolaborasi unik dengan pembuat mobil global Ford dan pemroses mineral global terkemuka Huayou untuk berinvestasi bersama dalam proyek ini," kata Eddy.

Baca juga: Apakah Minyak Kayu Putih Efektif untuk Menghilangkan Goresan di Bodi?

"Kerjasama global ini sejalan dengan visi Indonesia untuk membangun ekosistem EV domestik dan menjadikan PT Vale sebagai kontributor penting dalam mengatasi tantangan dekarbonisasi dunia, dengan investasi yang akan menghasilkan manfaat ekonomi lokal dan memastikan pemanfaatan sumber daya nikel Indonesia secara optimal," kata dia.

Vale disebut akan memegang 30 persen saham di proyek smelter ini. Adapun sisanya yaitu 60 persen dibagi dua untuk Ford dan Huayou.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau