JAKARTA, KOMPAS.com - Jika mobil dibiarkan mangkrak alias didiamkan untuk waktu yang cukup lama, ada potensi kerusakan pada komponen tertentu.
Tingkat kerusakan tersebut bervariasi, tergantung dari kondisi awal mobil didiamkan. Satu hal yang pasti, semakin lama mobil didiamkan, maka menurun pula performanya.
“Mobil itu didesain untuk dijalankan dan dikemudikan. Kalau mangkrak lama, banyak komponen yang bisa rusak, misalnya ruang bakar, transmisi, bahkan ban,” kata Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur kepada Kompas.com, Minggu (12/3/2023).
Komponen pertama yang terdampak, yaitu ruang bakar. Jika mobil stasioner dan tidak bergerak dalam waktu lama, kerusakan terakumulasi dan menumpuk di ruang bakar.
Baca juga: Cewek Naik Motor Masuk Tol Cijago karena Ikuti Google Maps
“Akibatnya performa mobil menurun drastis karena pembakaran tidak lagi maksimal. Solusinya hanya satu, dibongkar dan dibersihkan,” ujarnya.
Selain ruang bakar, ada komponen lain yang sangat mungkin terdampak, yakni bagian transmisi menjadi aus, serta ban menggembung atau berkerak.
Eko menjelaskan, untuk mencegah hal itu terjadi pengguna harus menjalankan mobil setidaknya sejauh 5 kilometer setiap dalam sepekan. Mobil yang rutin dikendarai akan terjaga komponennya.
“Setidaknya dipakai jalan 5 kilometer seminggu sekali. Itu kan setara berkeliling kompleks perumahan,” ujarnya.