Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moge Adu Banteng dengan Bus, Ingat Menyalip Tidak Bisa Sembarangan

Kompas.com - 05/03/2023, 13:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Terjadi kecelakaan lalu lintas melibatkan satu unit motor besar atau moge dengan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) terjadi di area Taman Nasional Baluran-Situbondo, Jumat (3/3/2023).

Bus dengan nomor polisi N 7927 US diketahui melaju dari arah timur ke barat (Banyuwangi-Surabaya). Kemudian dari arah berlawanan muncul moge dengan nomor polisi D 6699 SDH yang dikendarai SN.

Saat itu bus berada di jalurnya ke arah Surabaya, sementara moge melawan arah, kemungkinan ingin mendahului.

Baca juga: Generasi Baru Siap Meluncur, Cek Harga Agya dan Ayla Bulan Ini

Kecelakaan moge vs bus di area Taman Nasional Baluran-Situbondo.Niemas Wibowo Kecelakaan moge vs bus di area Taman Nasional Baluran-Situbondo.

Peristiwa ini tentu menjadi peringatan buat kita semua selaku pengguna jalan. Khususnya kepada pengguna moge agar selalu waspada dan hati-hati ketika berlalu lintas.

Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting, mengatakan, menyalip pada dasarnya merupakan kegiatan yang berbahaya.

Ada tiga faktor yang harus diperhatikan ketika menyalip, yaitu pandangan ke depan, kecepatan dan mengambil lajur berlawanan.

Baca juga: Asal Muasal Pemerintah Naikkan Harga LCGC

Ia menjelaskan, bahwa saat akan menyalip, bidang pandang kita sebagai pengemudi terhalang kendaraan di depan.

Kemudian, kecepatan kita lebih tinggi dari kendaraan yang mau disalip. Saat akan menyalip di jalan dua lajur, pastinya kita akan menggunakan lajur lawan.

Jusri menambahkan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum menyalip, yaitu rumus PDA; Penting, Dibenarkan, dan Aman.

Baca juga: Danilo Petrucci Sebut Sirkuit Mandalika Lintasan yang Rumit

Ilustrasi motor menyalip mobilvisordown.com Ilustrasi motor menyalip mobil

"Pertama, penting atau perlu untuk menyalip. Kalau tidak perlu, ya jangan menyalip, sudah jelas sangat berbahaya kalau ingin mendahului ini," ujar Jusri, kepada Kompas.com belum lama ini.

Kedua, dibenarkan atau tidaknya tempat meyalip. Pengemudi harus memperhatikan marka jalan, kemudian lokasi menyalip bukanlah di belokan, jalan menanjak atau jalan menurun.

Ketiga, pengemudi harus biasakan diri untuk mengecek situasi. Kalaupun memang harus menyalip dan lokasinya benar, pastikan situasi sekitar sudah aman.

"Kebiasaan ini harus dimiliki oleh pengemudi. Alasannya karena mendahului kendaraan lain sangat berbahaya," ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau