Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/03/2023, 06:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan mobil ambulans terhalang oleh pengemudi wanita di salah satu ruas jalan.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram bernama @dashcamindonesia, Jumat (3/3/2023).

Dalam tayangan tersebut terlihat satu unit ambulans yang hendak melintas di salah satu ruas jalan sambil membunyikan sirene. Ambulans tersebut diketahui sedang membawa pasien yang sudah tidak sadarkan diri.

Baca juga: Motor Listrik Saat Ini Sudah Makin Aman

Namun, di tengah perjalanan terhalang oleh satu unit mobil Toyota Rush yang dikendarai oleh seorang wanita. Pengemudi wanita tersebut terlihat tidak menepikan kendaraannya, padahal di sisi kiri jalan masih terdapat ruang untuk menghindar.

Bahkan pengemudi mobil Rush itu sampai dibantu oleh penumpang mobil dari arah berlawanan dan warga sekitar untuk diarahkan menepikan kendaraannya, namun tidak juga bergerak.

“Pasiennya sudah tidak sadar ini pak, tolong dulu pak. Itu di kiri nya luas ibu, tolong ibu,” ucap pria dalam video tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, meski tidak semua tapi ibu atau wanita biasanya memiliki respons dan berpikir lebih lambat.

“Saat dihadapkan pada kondisi yang mendadak cenderung panik terutama di jalan raya. Hal ini karena minimnya kompetensi yang dimiliki,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

“Saat bertemu ambulans lewat di lajurnya, pikirannya hanya 1 arah. Kenapa ada kendaraan lain yang berlawanan arah di lajurnya, ditambah bunyi sirene yang menambah kepanikan pengemudi. Boro-boro disuruh antisipasi, yang ada pasti matung,” lanjutnya.

Sony melanjutkan, salah satu alasan pengemudi wanita tidak dapat bereaksi cepat karena jam terbangnya rendah dan tidak pernah dihadapkan pada situasi darurat.

Baca juga: Skutik Bunyi Kasar, Belum Tentu Masalahnya dari Roller dan V-Belt

Selain itu, menurut Sony, ada baiknya pengemudi ambulans juga berkendara dengan etika, meski dalam keadaan yang mendesak.

“Tidak salah lewat lajur berlawanan karena mendesak, tapi tetap ada cara dan aturannya. Jadi jangan asal ngebut yang justru bikin pengemudi lain panik. 30 kpj di lajur berlawanan arah adalah bahaya, sekalipun ambulans. Ingat, budaya dan perilaku pengemudi di Indonesia ini unik-unik,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke