Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Tarif Tol Trans-jawa untuk Pengusaha Truk, Masih Kemahalan

Kompas.com - 03/03/2023, 17:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manfaat Jalan Tol Trans-jawa masih belum dirasakan para pengusaha truk. Padahal, adanya jalan tol tersebut bisa menjadi solusi saat macet parah yang baru saja terjadi di jalur Pantai Utara (Pantura), tepatnya arah Pati menuju Rembang.

Kemacetan tersebut sampai 20 Km, tentunya merugikan banyak pihak, pengusaha truk dan pemilik barang. Barang yang diantar jadi terlambat, selain itu banyak juga yang rusak atau basi karena tidak sampai sesuai waktu yang diperkirakan.

Sebenarnya ada alternatif non-tol untuk menghindari kemacetan, tapi tidak mumpuni menampung luapan kendaraan. Belum lagi kelas jalan yang dilalui belum tentu sesuai dengan truk yang ada dan bisa berujung kerusakan jalan.

Baca juga: Macet Puluhan Jam, Pengusaha Truk Keluarkan Uang Lebih buat Sopir

Kemacetan terjadi di Jalur Pantura Pati-Rembang, tepatnya di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023)KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA Kemacetan terjadi di Jalur Pantura Pati-Rembang, tepatnya di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023)

Agus Pratiknyo Sekjen DPP Aptrindo mengatakan, Jalan Tol Trans-jawa seharusnya bisa digunakan sebagai obat, mengatasi kemacetan yang terjadi di Jalan Nasional seperti yang terjadi di jalur Pantura Pati menuju Rembang. 

"Jalan yang dibangun dengan harapan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran mobilitas barang dan orang, sepertinya belum digunakan secara optimal," ucap Agus dalam siaran resmi yang Kompas.com dapatkan, Jumat (3/3/2023).

Agus mengatakan, para pelaku usaha angkutan barang belum mengoptimalkan penggunaan Jalan Tol Trans-jawa sebagai prioritas rute pengiriman, karena mahalnya biaya tol. Biaya tol selama ini menjadi keluhan utama karena tidak sebanding dengan ongkos angkut yang dibayarkan oleh pengguna jasa.

Baca juga: Sopir Travel Gelap Akui Permintaan Naik Saat Mudik Lebaran

"Kementerian Perhubungan diharapkan segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Badan Pengelola Jalan Tol agar segera mengambil langkah strategis mengatasi kemacetan di jalur Pantura khususnya yang saat ini terjadi pada jalur Pati menuju Rembang," ucapnya.

Agus meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera tinjau ulang tarif tol Trans-jawa khususnya tarif tol untuk kendaraan angkutan barang yang saat ini sangatlah mahal. 

"Pemerintah harus hadir untuk ikut menentukan tarif tol yang layak bagi angkutan barang, sebagai bentuk dukungan Pemerintah untuk menciptakan biaya logistik yang murah di tanah air. Bukan hanya memikirkan bagaimana dana investor jalan tol dapat kembali secepatnya," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com