Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Keluhkan Macet karena Penjualan Mobil Naik, Ini Kata Kemenperin

Kompas.com - 24/02/2023, 16:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyikapi pertumbuhan penjualan otomotif yang menurut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), berdampak pada kemacetan lalu lintas.

Pasalnya, pertumbuhan penjualan kendaaan bermotor di Indonesia yang sangat cepat tersebut belum berorientasi ekspor. Dari total 1,4 juta produksi mobil, yang diekspor itu hanya 400.000 unit saja sementara sisanya ke di pasar domestik.

Menanggapi hal itu, Kasubdit Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin Dodiet Prasetyo menyebut, meski berdampak pada kemacetan, sektor otomotif memiliki sisi positif lantaran menandakan kegiatan perekonomian bergerak.

Baca juga: Kapan Kenaikan Rp 5 Juta buat LCGC Mulai Berlaku?

Diskusi Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit? yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023). dok.Anshary Diskusi Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit? yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

"Dalam hal ini saya mau mengaitkan sektor ekonomi, ini memang bikin macet betul. Artinya sektor otomotif dibenci tapi disayang. Disindir tetapi dinanti," kata Dodiet di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Lebih rinci, ia menyatakan ketika macet terjadi di suatu daerah maka pendapatan asli pada daerah terkait akan menjadi tinggi. Tentu saja, akan terbuka lapangan kerja yang melibatkan masyarakat sekitar.

"Kenapa? Ketika macet artinya daerah itu punya pendapatan asli daerah yang tinggi, yang dari pendapatan daerah itu sendiri yang seharusnya banyak aktivitas ekonomi," ujarnya.

"Jadi ketika ekonomi suatu daerah tumbuh, tentu akan banyak mobil yang akan membuat macet," lanjut Dodiet.

Baca juga: Harga Naik Rp 5 Juta, Kemenperin Harap LCGC Masih di Bawah Rp 200 Juta

Suasana Pengunjung IIMS 2017Azwar Ferdian - Otomania.com Suasana Pengunjung IIMS 2017

Meski demikian ia setuju imbauan Jokowi yang mana industri otomotif nasional harus berorientasi ekspor. Sehingga pihak Kemenperin akan terus mendorong peningkatan volume ekspor dan negara tujuan.

Salah satunya, ialah menambah model lain yang akan diekspor ke Australia. Diketahui, saat ini baru satu produk buatan Indonesia saja yang berhasil menembus pasar di sana yaitu Toyota Fotuner.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa pertumbuhan otomotif di Indonesia patut untuk diapesiasi karena mampu meningkat secara signifikan pasca pandemi Covid-19.

"Pertama, saya senang bahwa tahun 2022 mobil yang terjual mencapai 1.048.000 unit dan sepeda motor 5.221.000 unit. Hal ini baik dari sisi ekonomi," katanya usai meresmikan gelaran IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Karakter Pembeli SUV Lexus, Orang Kaya dan Penasaran Mobil Listrik

"Tetapi, ada problem dari kemacetan," tambah Jokowi.

Dalam upaya mengatasi hal ini, ia lantas mengimbau agar para pelaku bisnis otomotif di Indonesia lebih berorientasi pada ekspor.

Sehingga, walaupun jumlah produksi dan penjualan kendaraan naik, tidak terlalu membebani volume lalu lintas di Tanah Air.

"Industri otomotif kita akan terus dorong masuk ke pasar ekspor agar nilai tambah juga meningkat dan devisa masuk," ucapnya.

Baca juga: Mobil Legendaris Bamsoet, Rolls-Royce Silver Shadow II Bekas Ratu Belanda

Presiden Jokowi saat mencoba Wuling Air ev di IIMS 2023.
Dok. Kompas.com/Sendy Darlis Presiden Jokowi saat mencoba Wuling Air ev di IIMS 2023.

Di sisi lain, pemerintah juga akan terus mendorong penciptaan ekosistem skala besar dari hulu sampai hilir untuk kendaraan listrik, khususnya roda empat.

Sehingga, tantangan industri ke depan yang lebih mengutamakan green energy atau ramah lingkungan bisa terjawab, seraya menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kendaaan listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com