Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/02/2023, 19:01 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan pengisian daya atau cas sepeda motor listrik tidak boleh sembarangan agar kualitas dan usia pemakaian baterai sebagai komponen utamanya tetap awet.

Dalam pengisian baterai, seperti dikatakan pengamat otomotif sekaligus pakar di bidang kelistrikan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi, ialah ketika dayanya tidak kurang atau tersisa 20 persen.

"Minimal daya baterai kendaraan listrik tersisa 10-20 persen, jangan sampai habis. Malahan, makin tinggi makin baik," ujar katanya saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Baca juga: Ini Rute Terjauh Bus AKAP di Indonesia, Tembus 2.833 Km

Baterai motor listrik ECGOKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Baterai motor listrik ECGO

Kebiasaan mengisi daya kendaraan listrik saat sudah hampir habis, lanjut Agus, bisa menurunkan kesehatan baterai. Imbasnya akan mengganggu fungsi mobil-motor listrik sebagai kendaraan harian.

"Baterai kendaraan listrik sebenarnya mirip kayak HP, semua baterai karakternya kurang lebih sama, yakni punya state of charge minimum. Jadi, meskipun tertera nol persen, itu enggak benar-benar habis," jelas dia.

Menurut Agus, kendaraan listrik sekarang telah dilengkapi teknologi BMS atau battery management system. Sehingga, saat dayanya lemah, akan ada peringatan untuk segera dicas.

"Kalau BMS-nya baik, baterai bakal diproteksi, nggak bisa terlalu habis. Jadi ada peringatan setiap kali baterai sudah lemah. Bahkan, di-cut," ungkapnya.

Baca juga: Kompresor AC Mobil Rusak Tidak Melulu karena Masalah Oli

Motor listrik ECGOKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Motor listrik ECGO

Hal serupa juga dikatakan COO dan Co-Founder ECGO EV Moto Gary Prawira di kesempatan serupa. Ketika pemilik terlalu sering membuat baterai di motor habis, maka tidak dimungkiri akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Mengingat, kelistrikan pada kendaraan listrik tidak hanya sebagai menjadi pendukung untuk mengaktifkan beberapa sistem seperti lampu saja. Tetapi hampir semuanya harus dialirkan listrik.

"Jadi memang paling baik tidak sampai mati, sekitar 20 persen (di cas). Sama seperti HP saja, kalau di-cas tunggu mati terus lama-kelamaan baterainya tidak awet, kembung atau sebagainya," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke