Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin: Ekspor Mobil 2022 Jadi Pahlawan Devisa

Kompas.com - 31/01/2023, 11:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski ada tekanan inflasi di berbagai negara dan dampak perang Rusai-Ukraina, namun Industri otomotif di Indonesia pada 2022 menunjukkan tren positif.

"Manufaktur kendaraan roda empat nasional berhasil menjadi pahlawan devisa dengan kemampuan ekspor secara CBU sebesar 473.000 unit mobil, meningkat 60,7 persen dibanding 2021 yang berjumlah 294.000," ucap Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dalam keterangan resminya, Senin (30/1/2023).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, ekspor CBU mencapai 5,7 miliar Dollar Amerika Serikat, atau mengalami peningkatan 63,5 persen dibanding 2021 yang mencapai 3,5 miliar Dollar Amerika Serikat.

"Apabila nilai ekspor dan impor kendaraan CBU dibandingkan secara nilai menghasilkan surplus devisa sebesar 3,4 miliar Dollar Amerika Serikat, meningkat 64 persen dibanding 2021 yang berjumlah 2 miliar Dollar Amerika Serikat," ucap Febri.

Baca juga: Toyota Ungkap Sulitnya Menembus Ekspor Mobil 1 Juta Unit pada 2025

Berdasarkan data tersebut, Febri menyimpulkan, pembinaan sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor bentuk CBU sudah berjalan di arah yang tepat. Sementara total ekspor otomotif Indonesia sendiri telah menjangkau lebih dari 80 negara tujuan.

Terlepas dari kinerja positif tersebut, masih banyak tantangan yang dihadapi industri otomotif. Dari ketersediaan bahan baku, kekurangan semi-konduktor, kendala logistik dan transportasi, juga biaya energi yang tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan R. Hendro Martono mengatakan, Kemenperin mendorong perusahaan untuk mengembangkan sayap menjangkau pasar-pasar baru, menguatkan inovasi, serta meningkatkan anggaran research & development (R&D).

"Hal-hal tersebut akan menjadi basis bagi Kemenperin dalam memperjuangkan insentif untuk industri otomotif. Inovasi serta ketersediaan bahan baku merupakan kunci bagi masa depan industri otomotif," kata Hendro.

Baca juga: Ekspor Toyota Indonesia Cetak Rekor di 2022, Dikirim ke 80 Negara

Selain itu, Kemenperin bersama para pemangku kepentingan juga berupaya memastikan proses produksi industri otomotif berjalan dengan baik, termasuk dalam hal ketersedian bahan baku.

Hendro menjelaskan, Menteri Perindustrian (Menperin) meminta komitman dari pelaku industri otomotif untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik dari cadang maupun komponen, dalam proses manufakturnya.

Tak kalah penting, integrasi dengan industri kecil dan menengah (IKM) dalam pasokan dan produksi bagi industri yang lebih besar perlu dilakukan.

"Kemitraan antara industri besar dan industri kecil ini diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang hebat," ujar Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
jadi ingat peristiwa malari 74.. investasi memang penting terkadang puluhan tahun baru terlihat hasilnya..


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau