JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan tayangan satu keluarga sedang melakukan perjalanan. Rekaman tersebut diunggah oleh akun Twitter @otongkoil, Jumat (29/1/2023).
Dalam tayangan tersebut, terlihat kabin mobil sudah disulap layaknya tempat tidur. Ada seorang pria sedang mengendarai mobil, didampingi seorang wanita yang berada di jok depan duduk dengan santai.
Sementara itu, kedua anak yang berada di baris belakang begitu santai tiduran sambil menonton tv yang diletakkan pada pintu belakang mobil.
Baca juga: Jangan Langgar Marka Chevron di Tol, Bisa Kecelakaan Tabrak Belakang
Hingga Minggu (29/1/2023), cuitan tersebut telah ditonton sebanyak 5 juta kali, dan disukai oleh 21.000 warganet.
Beragam komentar pun dilontarkan oleh warganet tentang kabin mobil yang diubah menjadi kasur itu. Tak sedikit dari mereka yang mempertanyakan soal keamanan penumpang, di mana tidak satupun dari mereka yang menggunakan sabuk pengaman.
tebak car pic.twitter.com/0MQ8qvDqHh
— ÖTKØiL (@otongkoil) January 27, 2023
“Seriusan nanya, campervan kaya gini aman nggak sih? Maksudnya gini, yang pake seatbelt nya kan cuma sopir doang ya, nanti amit-amit kalau kecelakaan, anak-anaknya yang lagi tidur-tiduran gitu bisa kebanting kemana-kemana nggak tuh? Serius nanya nih..,” tulis akun @rahmatdhany29.
“Camper car baru bisa dipakai untuk tiduran atau santai setelah berhenti, waktu mobilnya dipakai jalan, seharusnya safety lebih diutamakan. Itu yang di depan aja gak pakai safety belt, yang di belakang (anak-anaknya) apalagi. Kecelakaan bisa terjadi kapan aja, safety first akan lebih baik,” tulis komentar @SoeryaRoyce.
“Campervan yang suka ada di Eropa itu aja kalo lagi jalan orang-orang di dalamnya harus duduk, la ini bukan campervan+jalan di jalan raya tapi dibuat tiduran, bukan apa-apa tapi di jalan itu nggak ada yg tau, kalo lo udah hati-hati tapi orang lain sembarangan kan sama aja ya, 50:50,” tulis akun @shwaniia.
Perlu dipahami bahwa mengubah kondisi kabin saat melakukan perjalanan merupakan hal yang berbahaya. Sebab, dapat membuat efek yang lebih fatal apabila terjadi kecelakaan.
Baca juga: Bujet Rp 30 Juta Bisa Sulap DFSK Gelora Jadi Campervan
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, mengubah kabin menjadi kasur sudah menyalahi konsep keselamatan dalam berkendara.
“Pada dasarnya, berdasarkan fakta dan tes lainnya, segala sesuatu yang tidak terkait dalam kendaraan saat kendaraan tersebut mengalami benturan, terbaik, ataupun tertabrak, maka objek yang tidak terikat tadi akan bergerak dengan kecepatan saat tabrakan,” kata Jusri.
Jusri menjelaskan, misalkan terjadi kecelakaan dan mobil melaju dengan kecepatan 100 km per jam (kpj), objek di belakang yang tidak memakai sabuk pengaman juga akan melesat dalam kecepatan 100 kpj.
“Bayangkan jika itu anak kecil, terbang dengan kecepatan seperti itu dapat memecahkan kepala saat dia menabrak tiang atau kaca,” ucapnya.
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, menggelar kasur di kabin hanya diperbolehkan pada saat kendaraan berhenti, untuk pengemudi tidur. Tidak diperbolehkan dalam kondisi mobil bergerak.
“Saat kendaraan bergerak semua penumpang tanpa terkecuali wajib menggunakan safety belt,” ucap Sony.
Baca juga: Campervan di GIIAS 2022, Tenda Atap Mulai Rp 10 Juta
Sony melanjutkan, perubahan kondisi kabin seperti menggelar kasur dalam kabin, dapat membuat efek yang lebih fatal apabila kendaraan terlibat kecelakaan.
Ia pun menyarankan, meski anak-anak, tetap wajib duduk di jok kendaraan yang baik dan benar. Artinya, mereka harus duduk dengan tenang menggunakan sabuk pengamanan meski berada di baris kedua.
“Jika anak terlalu kecil, car seat bisa jadi solusi. Penggunaannya pun sudah dianjurkan oleh produsen kendaraan,” kata dia.
Bicara soal lelah, pengemudi bisa mengatur perjalanan serta komunikasikan dengan seluruh anggota keluarga untuk menyesuaikan kenyamanan pengemudi dan penumpang selama perjalanan.
“Atur waktu untuk bergantian menyetir dan beristirahat di rest area,” kata dia.
Baca juga: Ban OEM untuk Toyota Innova Zenix Hybrid
Apabila kabin diubah menjadi tempat tidur berjalan, dikhawatirkan bila terjadi pengereman mendadak atau benturan, penumpang bisa terlempar karena tidak terikat dengan benar di jok baris kedua atau ketiga.
“Jika ada penumpang yang tidak menggunakan safety belt maka akan mencederai penumpang yang pakai safety belt saat terjadi kecelakaan. Ini bisa menimbulkan risiko fatalitas,” ucap Sony.
Maka dari itu, sangat tidak disarankan untuk mengubah kabin mobil sebagai tempat tidur berjalan saat perjalanan jauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.