Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitur Tambahan pada Bus Mewah, Harus Diperhatikan Keamanannya

Kompas.com - 29/01/2023, 13:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus yang menyediakan fasilitas mewah kini menjadi andalan beberapa perusahaan otobus (PO) di Indonesia. Hal ini sebagai upaya PO dalam meningkatkan pelayanan untuk menarik minat pasar.

Maka dari itu, kini berbagai fitur canggih dengan kelas premium kerap di sertakan dalam fasilitas bus AKAP atau bus Pariwisata.

Akan tetapi, untuk merancang bus mewah dengan berbagai fasilitas lengkap tidak bisa sembarangan.

Meski untuk menambah daya tarik bus dan juga memberikan kenyamanan kepada penumpang, terlalu berlebihan menyematkan fitur pelengkap pada bus justru akan berbahaya.

Direktur Sales & Marketing White Horse Group (WEHA) Tiodora Bonardy mengatakan, jika saat ini banyak bus yang dengan sengaja menggunakan livery ramai agar terlihat menarik, bahkan ada yang sampai menghias livery bagian kaca.

Baca juga: Mobil Hybrid Jangan Sampai Terendam Banjir, Bisa Rugi Ratusan Juta


Namun, bus White Horse sendiri cenderung minim menggunakan menggunakan livery, atau tampil lebih simpel.

“Kita ingin bus kita kacanya lapang tanpa ada livery. Jadi penumpang yang ada di dalam bus mudah melihat pemandangan,” kata Tiodora kepada Kompas.com di kantor pusat White Horse di Tangerang, Rabu (25/1/2023)

Wanita yang akrab disapa Dora itu juga mengatakan jika pada kabin bus tidak terlalu banyak menyediakan colokan listrik.

Meski ini sangat dibutuhkan oleh para penumpang, namun jumlah colokan listrik tidak akan terlalu banyak. Hal ini karena banyak penumpang yang justru menyalahgunakan fasilitas ini.

Bus Baru Weha One White HorseKompas.com/ Sendi Darlis Bus Baru Weha One White Horse

“Colokan listrik itu disediakan di bus untuk mengisi daya ponsel penumpang saja selama perjalanan. Jadi tidak semua bangku bus kita sediakan colokan listrik,” kata Dora.

Dora mengatakan jika banyak penumpang yang menggunakan fasilitas ini untuk mengisi daya powerbank. Padahal, arus listrik dari bus itu terbatas, sehingga tidak bisa digunakan untuk mengisi daya peralatan elektronik berdaya besar.

“Meski memang keren, tapi akan cepat rusak. Apalagi kalau penumpangnya anak kecil. Pemain bisnis transportasi lain juga alami hal demikian jika memberikan fasilitas tersebut dalam bus,” kata Dora.

Baca juga: Modifikasi Terios Lawas Bergaya Ceper, Simpel tapi Elegan

Sebagai layanan penyewaan bus pariwisata, market White Horse tidak kenal usia. Sehingga bus juga kerap digunakan oleh kegiatan sekolah anak. Namun dengan fasilitas colokan listrik di bus yang terlalu banyak sering menjadi sasaran kejahilan anak-anak.

Bagian interior Weha One Luxury Medium BusKompas.com/ Janlika Putri Bagian interior Weha One Luxury Medium Bus

“Kadang-kadang itu di sumpal permen karet, permen karet kalau masih baru bisa copot. Kalau sudah lama dan masuk ke lubang terlalu dalam susah dicopotnya. Bahkan ada PO yang waktu itu alami kejadian colokan listriknya dimasukan biscuit oleh anak kecil. Itu bahaya juga yah karena aliran listrik. Jadi kita lihat keselamatan juga,” kata Dora.

Meski terkadang ada komplain jika bus tidak canggih dalam memberikan colokan listrik, menurut Dora sisi keselamatan lebih penting ketimbang mengikuti tren.

“Sekali satu lubang colokan listrik rusak, akan rusak semua. Nanti dibawa lagi ke karoseri, dibetulin lagi. Nanti kalau ada orderan maka akan repot juga tidak ada unit penggantinya. Kejadian terbakar karena konslet memaksakan penggunaan daya listrik juga sangat berbahaya dan kita hindari,” kata Dora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau