KLATEN, KOMPAS.com - Meski sebuah benda mati, nampaknya bus memiliki karakter yang sangat penting dipahami oleh sopirnya. Hal itu menyebabkan setiap sopir pada suatu perusahaan biasanya diberi satu bus untuk dioperasikan selama beberapa tahun masa kerja.
Ikatan semacam kemistri antara sopir dan bus ini rupanya berhubungan erat dengan akurasi pengendaraan. Seperti yang kita ketahui, dalam mengemudikan suatu kendaraan membutuhkan feeling yang pas.
Maka dari itu umumnya perusahaan bus akan memberikan satu bus untuk satu orang sopir selama beberapa tahun masa kerjanya.
Baca juga: Fitur Andalan Sopir Bus Pariwisata Saat Melintasi Turunan Tajam
Driver Bus Pariwisata AO Transport Aji mengatakan, sudah menjadi hal yang biasa bila seorang sopir diberi satu bus untuk dioperasikan, dengan kata lain tidak gonta-ganti armada.
“Karena setiap bus memiliki karakter yang berbeda, maka sopir bus perlu membangun hubungan dengan bus yang dikendarainya, maka dari itu wajar kalau satu bus bakal dioperasikan oleh satu sopir,” ucap Aji kepada Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).
Dia mengatakan dengan mengoperasikan bus yang sama dalam waktu yang lama maka sopir akan mengetahui karakter bus tersebut dan memahami jika ada perubahan.
Baca juga: Jurus Bus PO Raya Tetap Prima meski Pakai Sasis 25 Tahun
“Dengan begitu jika ada perubahan seperti suspensi menjadi lebih keras, mesin yang menjadi kurang bertenaga dan lain sebagaianya, sopir akan tahu dan menyampaikan ke mekanik untuk dilakukan pemeriksaan,” ucap Aji.
Bagi Aji, tanggung jawab seperti itu diartikan sebagai wujud perusahaan dalam mempercayakan armada kepada sopir untuk dirawat dengan baik layaknya milik sendiri.
“Biar bagaimana pun, bus yang dikemudikan oleh seorang sopir adalah kunci keselamatan saat berkendara, mengantar wisatawan, jadi sangat penting untuk dirawat dengan baik,” ucap Aji.
Baca juga: Viral, Keberanian Sopir Bus PO ALS Taklukan Kelok Kuburan Duo
Dengan demikian pula, meski seorang sopir lebih akrab dengan mengemudi, Aji mengatakan menjadi lebih tahu soal hal lain seperti mesin dan komponen lainnya.
“Mau tidak mau, harus ikutan belajar sedikit-sedikit nama-nama komponen, dan fungsinya, misal di jalan terjadi kendala sopir menjadi tidak panik,” ucap Aji.
Dia juga mengatakan beberapa karakter pada elemen kemudi memiliki karakter yang berbeda-beda, misalkan rem.
Baca juga: Cerita Kopaja dan Metro Mini Pernah Jadi Bus Penguasa Jakarta
“Rem bus, ketika pedal rem diinjak sedikit saja itu gaya pengereman sudah ada, semakin dalam menginjak pedal rem maka semakin besar gaya yang dihasilkan, sopir bus perlu merasakan atau berlatih melakukan pengereman dengan lembut,” ucap Aji.
Dia mengatakan jika pedal rem dimainkan cukup kasar, maka penumpang akan menjadi tidak nyaman.
“Kalau sampai melakukan pengereman dengan kasar, penumpang bisa terpental ke depan, itu tidak baik dilakukan oleh seorang sopir yang membawa penumpang, seharusnya perjalanan mereka senantiasa nyaman dan menyenangkan,” ucap Aji.
Baca juga: Penjualan Sasis Bus Terlaris di Indonesia Sepanjang 2022
Jadi, penting sekali seorang sopir membangun bonding dengan bus atau armada yang dikendarainya guna menunjang keselamatan dan kenyamanan selama membawa penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.