Honda dan GS Yuasa Kerjasama Bikin Baterai Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap pabrikan dan produsen komponen pendukungnya banyak bekerjasama untuk menuju era elektrifikasi. Kolaborasi juga dilakukan oleh Honda Motor Co. Ltd dan GS Yuasa.

Pabrikan mobil dan produsen aki tersebut bekerjasama untuk membuat baterai kendaraan listrik. Kedua perusahaan disebutkan sudah mencapai kesepakatan tersebut.

Baca juga: Tonton Aksi Juara Dunia F1 2022 Nyetir Honda HR-V Hybrid

Honda dan GS Yuasa akan mengembangkan baterai lithium-ion dengan kapasitas tinggi dan output yang besar. Keduanya akan melakukan joint venture pada akhir 2023.

Kompas.com/Adityo Test drive Honda CR-V e:HEV alias CR-V Hybrid

Kedua perusahaan menyebutkan sudah mencapai kesepakatan untuk bekerja menuju penelitian bersama dan pengembangan baterai lithium-ion.

Selain itu, metode produksi baterai yang akan sangat kompetitif di pasar global, serta pembentukan rantai pasokan untuk bahan baku utama dan sistem produksi baterai.

Toshihiro Mibe, Director, President and Representative Executive Officer of Honda Motor Co., Ltd., mengatakan, Honda berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan yang melibatkan Honda pada tahun 2050.

Baca juga: Honda WR-V Kantongi 5 Bintang ASEAN NCAP

"Honda dan GS Yuasa telah bekerja sama dalam baterai lithium-ion untuk hybrid electric vehicle (HEV), dan kolaborasi baru ini akan semakin mempercepat kinerja Honda. Strategi elektrifikasi menuju pencapaian tujuan netralitas karbon kami," ujar Mibe, dalam keterangan resminya.

headlightmag.com Honda HR-V e:HEV

Osamu Murao, President and Representative Director of GS Yuasa International Ltd., mengatakan, GS Yuasa telah menghadapi tantangan untuk menciptakan teknologi energi sambil mengumpulkan berbagai pengetahuan dan keahlian yang terkait dengan baterai.

"Melalui kolaborasi baru dengan Honda ini, kami akan berkontribusi pada penyebaran kendaraan listrik lebih lanjut, menawarkan kenyamanan dan ketenangan pikiran yang lebih baik kepada pelanggan di seluruh dunia dan berusaha menciptakan nilai baru untuk mewujudkan netralitas karbon," kata Murao.