Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Mobil Transmisi Matik

Kompas.com - 23/01/2023, 11:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


KLATEN, KOMPAS.com
- Mobil matik identik dengan kenyamanan serta kemudahan saat berkendara. Hal ini dikarenakan transmisi matik memiliki karakter yang lebih lembut saat perpindahan gigi jika dibandingkan dengan mobil manual.

Dalam pengoperasiannya mobil matik juga lebih sederhana dan mudah dipahami. Meski demikian, ada saja kesalahan yang dilakukan oleh pengemudi mobil matik. Apa saja kesalahan yang sering dilakukan pengguna mobil transmisi matik?

Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Jamaludin mengatakan banyak pengemudi mobil matik masih menggunakan dua kaki untuk mengoperasikan pedal rem dan gas.

Baca juga: Benarkah Beli Mobil Bekas Lebih Baik yang Transmisi Manual?

Tombol release button mobil matik untuk fitur keamananDicky Aditya Wijaya Tombol release button mobil matik untuk fitur keamanan

“Hal itu akan merugikan pengendara, karena dengan menginjak kedua pedal secara bersamaan bisa karena tidak sengaja atau disengaja, itu akan merugikan bagi komponen di dalam transmisi,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Sabtu (21/1/2023).

Dia mengatakan saat akselerasi atau deselerasi seharusnya dilakukan secara bergantian, sehingga menggunakan satu kaki untuk mengoperasikan pedal jadi lebih efisien.

“Misal kan pedal rem dan gas diinjak bersamaan karena tidak sengaja, kopling dalam transmisi matik akan cepat aus, kampas rem juga cepat habis, selain itu performa mesin juga menurun, bahkan bisa menyebabkan konsumsi BBM menjadi lebih boros,” ucap Jamal.

Baca juga: Mengemudi Mobil Matik, Pakai Satu Kaki atau Dua Kaki?

Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer. Kompas.com Ilustrasi injakan pedal gas yang pengaruhi besaran angka rpm pada takometer.

Sementara itu, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan kesalahan pengguna mobil matik adalah abai dengan perawatannya.

“Padahal, transmisi matik membutuhkan perawatan yang teratur guna mengontrol kualitas serta volume oli matik, jika sampai olinya jelek atau kurang itu akan membuat komponen di dalam transmisi mudah mengalami aus karena terjadi selip yang berlebih,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (22/1/2023).

Sedangkan menurut Iwan Pratikno bekas mekanik Honda, dia mengatakan transmisi matik tidak sebenarnya tidak hanya transmisi otomatis konvensional saja, melainkan ada jenis transmisi matik lainnya seperti CVT.

Baca juga: Perempuan Lebih Cocok Pakai Mobil Transmisi Matik?

Pedal rem dan pedal gas Toyota All New VoxyKompas.com/Donny Pedal rem dan pedal gas Toyota All New Voxy

Kesalahan yang sering dilakukan pengguna mobil matik, tidak mengetahui apa jenis transmisi matik untuk mobilnya, apakah AT atau CVT, padahal keduanya berbeda, oli yang digunakan juga berbeda,” ucap Iwan kepada Kompas.com, Minggu (22/1/2023).

Dia mengatakan transmisi yang menggunakan oli yang tidak sesuai akan cenderung mengalami kerusakan lebih cepat karena tidak mendapatkan pelumasan yang optimal.

“Sebelum membeli oli matik, pastikan dulu apa jenis transmisi matik yang ada pada mobil, apakah AT atau CVT atau jenis lainnya, dan beli lah oli yang sesuai guna menjaga performa transmisi dan menjaga keawetannya,” ucap Iwan.

Baca juga: Engine Brake pada Mobil Transmisi Matik dan Manual Tidak Sama

Jadi, ada beberapa kesalahan pengguna mobil matik yang sering dilakukan mulai dari pengoperasiannya, perawatan serta dalam memilih jenis oli matik. Dengan demikian, kita selaku pengguna mobil matik perlu senantiasa waspada dan teliti untuk menjaga performa transmisi matik pada mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau