SEMARANG,KOMPAS.com - Mobil bekas harga murah banyak dijadikan incaran calon pembeli. Ada berbagai macam pilihan lengkap, mulai LCGC, MPV, dan SUV.
Meskipun demikian, banyak yang kepincut mobil bekas berusia 5-10 tahun. Sebab, ada mobil-mobil mewah dan berkelas yang harganya murah.
Membeli mobil bekas tersebut membutuhkan pertimbangan yang matang.
Disampaikan Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto, komponen-komponen utama mesin, transmisi dan kelistrikan mobil diatas 5 tahun biasanya sudah sensitif dan rawan rusak.
"Ada risiko kebocoran oli yang perlu perbaikan. Sensor-sensor kelistrikan juga rawan. Sudah terlalu tua dan rawan korsleting," kata Bambang.
Baca juga: Benarkah Beli Mobil Bekas Lebih Baik yang Transmisi Manual?
Selain itu, biaya perawatan mobil berusia lima tahun ke atas kemungkinan lebih mahal. Bodi dan kabin terkadang membutuhkan perawatan khusus, di luar jadwal servis berkala.
Oleh karena itu, pengecekan total saat mengincar mobil bekas premium juga membutuhkan analisa yang tepat.
Menurut Bambang, bila bujet terbatas sebaiknya mengalihkan pandangan untuk mobil bekas murah di bawah 5 tahun.
"Bujet perbaikan besar, setidaknya 25 persen nominal pembelian dialokasikan untuk perbaikan. Butuh general check up, pergantian oli mesin dan transmisi, dan analisa elektrikal," tuturnya.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Mengecek Mobil Bekas Tabrakan
Hal yang serupa dikatakan Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana. Perbaikan mobil bekas berusia di atas 5 tahun secara umum lebih banyak.
Komponen mesin, transmisi, dan kaki-kaki seluruhnya, membutuhkan perawatan hingga pergantian komponen sebagai peremajaan.
Cek kondisi fisik mobil sebelum test drive juga lebih rumit. Andika menyarankan, bagi pemula perlu pendampingan ahli di bidangnya. Sebab, ada beberapa komponen tertentu yang sering menjadi biang kerok kerusakan fatal.
"Sering salah cek dan ada PR yang membutuhkan perbaikan besar. Itu yang dihindari. Bahkan, ada orang-orang yang bilang mobil bekas berkelas tapi harga murah malah khusus yang berpengalaman," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.