JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai motor perlu menjaga jarak dengan aman, terutama ke kendaraan yang ada di depannya. Sehingga, pengendara punya ruang untuk antisipasi, bisa terhindar dari kecelakaan.
Selain menjaga jarak ke arah depan, pengendara motor juga harus paham pentingnya jaga jarak dengan kendaraan yang ada di samping dan juga belakang. Tapi secara porsi, jaga jarak aman ke depan lebih besar.
M. Arief, Trainer Yamaha Riding Academy mengatakan, menjaga jarak aman ke depan dan samping itu hal yang bisa dikendalikan, berbeda dengan dari kendaraan yang ada di belakang.
Baca juga: Promo Awal Tahun Motor Honda, Diskon Tembus Rp 5 Jutaan
"Takutnya (kalau tidak jaga jarak), terlalu dekat, kita mau belok ngeri juga. Kalau terlalu dekat, kita mau ngerem takut dia sodok kita (dari belakang)," ucap Arief kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menjaga jarak dari kendaraan di samping dan belakang bisa berdasarkan feeling atau perasaan. Jika dirasa terlalu mepet saat menengok ke samping, maka sesuaikan lagi jaraknya biar aman.
"Sebelum menengok atau melirik,pastikan dulu kondisi (jarak) depan kita cukup aman. Jaga jarak di depan cukup, jangan sampai mepet, bahaya," ucap Arief.
Baca juga: Mengapa Mobil PHEV Jauh dari Laris di Indonesia?
Kalau menjaga jarak aman dari kendaraan di belakang, bisa menengok spion. Tapi kesulitannya, pengendara tidak bisa mengontrol agar kendaraan di belakangnya tidak terlalu mepet.
"Maka pengendara bisa berpindah jalur, kasih jalan saja, biarkan duluan (kalau terlalu mepet)," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.