JAKARTA, KOMPAS.com – Pengiriman sepeda motor ke luar negeri mengalami penurunan pada sepanjang 2022. Tercatat. ekspor motor pada bulan tahun lalu sebanyak 743.551 unit, atau turun 8,1 persen dibandingkan angka ekspor 2021 yang mencatatkan 803.931 unit.
Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, mengakui terjadi penurunan jumlah ekspor motor pada tahun 2022.
“Ekspor tahun lalu belum bisa mengalahkan angka tahun 2021, yang sempat 800.000 unit,” ujar Sigit, kepada Kompas.com (13/1/2023).
Baca juga: Jadwal Balapan WSBK Mandalika 2023, Ini Jadwal Lengkap WSBK Musim Ini
Menurutnya, penyebab pertama penurunan permintaan ekspor terjadi karena kelangkaan suplai cip semikonduktor.
Di mana pada periode April sampai Agustus 2022, pabrikan roda dua mengutamakan pasar domestik terlebih dahulu.
“Kedua, kalau melihat orderannya agak sedikit melambat dari negara-negara ekspor. Saya belum bisa memastikan itu (karena perang),” ucap Sigit.
Baca juga: Pahami Kode dari Sopir Saat Naik Bus, Artinya Awas Ada Copet
“Tapi mungkin karena inflasi di beberapa negara itu tinggi. Sehingga orang terkonsentrasi di kebutuhan energi dan pangan,” kata dia.
Sigit menampik bahwa Indonesia mulai mendapat saingan dari beberapa negara di kawasan Asia. Sebagai basis ekspor, ia mengklaim produk buatan dalam negeri bisa bersaing dibandingkan negara lain.
“(Banyak saingan) enggak lah, harga kita cukup kompetitif kok. (Tujuan ekspor motor) kebanyakan ke negara Eropa dan Asia,” kata Sigit.
Sebagai informasi, model skutik masih menjadi motor yang paling diminati pasar ekspor, dengan total presentase 67,12 persen. Sedangkan tipe motor bebek 11,37 persen dan motor sport 21,51 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.