Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Membiarkan Aki Mobil Tekor Bisa Merusak Komponen Lain?

Kompas.com - 13/01/2023, 08:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com – Salah satu bentuk perawatan pada kendaraan, yaitu sering melakukan pengecekan pada bagian aki. Sebab, biasanya pemilik mobil abai pada komponen itu, sampai terjadi mogok baru diganti baru.

Padahal, membiarkan aki yang bermasalah bisa berakibat fatal terutama pada sektor kelistrikan. Contoh ECU dapat arus listrik rendah, lama kelamaan besar kemungkinan terjadi korsleting. Lantas, apakah harus sesegera mungkin ganti aki baru jika terjadi masalah?

Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, voltase dibawah standar memang pasokan yang dibutuhkan masing-masing komponen tak sesuai standar. Tapi, kelistrikan mobil juga dilengkapi penghambat dan pemutus arus (sikring) di sejumlah komponen kelistrikan yang vital.

“Beban kelistrikan yang tak sesuai, lama-lama juga buruk. Itu malah ke performance yang terpengaruh. Bayangkan, arus ke koil sebelumnya 12 volt dan di transformasi menjadi tegangan 10.000 volt tapi terpangkas, pengapian kacau dan mana mungkin akselerasi, dan sebagain tetap sama,” ujar Syafruddin.

Baca juga: Aki untuk Mobil Mesin Bensin Beda dari Diesel

Menurut dia, aki yang drop juga menyebabkan arus tidak stabil. Komponen elektronik di dalam kabin cukup sensitif, saat lonjakan arus besar beban kelistrikan juga bertambah.

Lama-kelamaan, distribusi kelistrikan berhenti di salah satu komponen dan risikonya rusak. Akan tetapi ada peluang menjalar dan merusak hingga ke komponen lainnya.

Perawatan aki mobil dengan cek daya isi baterai. Aki sehat, minimal memiliki tegangan 12 Volt.Dicky Aditya Wijaya Perawatan aki mobil dengan cek daya isi baterai. Aki sehat, minimal memiliki tegangan 12 Volt.

Dia menjelaskan, komponen apapun, slow moving atau fast moving apalagi berhubungan dengan kelistrikan, sebisa mungkin sebaiknya langsung di ganti. Menurut Syafruddin, aki merupakan komponen kelistrikan yang paling menentukan, sumber arus, dan bahkan kerap menjadi petaka.

Oleh karena itu, Syafruddin menyarankan, tegangan aki secara berkala pun dibutuhkan cek dan analisa. Termasuk juga arus yang tersalurkan ke masing-masing komponen. Dilihat dari gejala-gejala teknis, atau tegangan masuk dan keluar, yaitu menggunakan voltmeter.

Baca juga: Ideal Usia Pemakaian Aki Mobil Berapa Lama?

“Karakter kendaraan pemilik yang tau. Gejala aki tekor, lampu redup dan sebagainya kan juga mudah bila dijadikan bahan analisa. Tapi, untuk keseluruhan, sebaiknya dilakukan cek tegangan. Pengisian normal tegangan ada di 13,5-14,2 volt. Enggak boleh kurang atau lebih,” kata dia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com