SEMARANG,KOMPAS.com - Modus pecah kaca mobil kembali terjadi di Kota Semarang. Para pelaku beraksi di perumahan Puri Anjasmoro, Kelurahan Tawangsari, Semarang Barat.
Toyota Vellfire yang terparkir di halaman rumah menjadi sasaran komplotan pelaku. Adapun, sejumlah piranti bagian depan mobil, seperti dashboard dan satu set panel mobil raib dibawa kabur.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Semarang Barat, Kompol Dicky Hermansyah membenarkan adanya kejadian ini. Menurut dia, pihaknya masih mengusut dan mengembangkan kasus dari hasil olah TKP guna mengungkap identitas para pelaku.
"Sudah dilakukan identifikasi, sementara ini Polsek Semarang Barat terus menyelidiki motif dan diduga mereka (pelaku) pencurian itu, residivis pencurian onderdil mobil dan truk lintas Provinsi," ucap Dicky, Rabu (11/1/2022).
Baca juga: Banyak Dilanggar, Ketahui Bahaya Menyalip dari Bahu Jalan
Polsek Semarang Barat juga telah mendatangi lokasi kejadian bersama Unit Inafis Polrestabes Semarang untuk mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan para saksi. Sementara ini, kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Mobil toyota Vellfire, kerugian bagian dasboard, satu set panel depan itu, lumanya juga sekitaran Rp 20 an juta," lanjut Dicky.
Modus pencurian dan kriminalitas yang terjadi kebanyakan dikarenakan para pelaku telah mengetahui adanya barang-barang berharga yang ada di dalam mobil.
Oleh karena itu, kaca film dijadikan sebagai alat untuk menjaga privasi dan keamanan saat berkendara. Lantas seperti apa kaca film yang aman?
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, kaca film yang terlalu gelap dan sebaliknya dibuat terang sama-sama berisiko. Hal itu berhubungan langsung bahaya dari aksi kriminalitas dan visibilitas mengemudi terutama di malam hari.
"Kaca film yang terlalu gelap feeling berkendara menurun dan risikonya besar, apalagi saat musim hujan dan berkendara di malam hari. Kaca yang dibuat terlalu terang, lebih berbahaya lagi, bagian kabin akan terlihat jelas dari luar, risikonya kemalingan," tutur Sony.
Aturan pemasangan kaca film juga ada hal-hal teknis yang sebaiknya dilakukan secara benar. Maka, Sony mengatakan, pemilik mobil perlu selektif untuk menentukan jenis kaca film agar tidak mengganggu pandangan saat berkendara.
"Kaca film yang aman digunakan dari luar terlihat gelap sebagai privasi, tetapi di dalam tetap nyaman. Kondisi apapun visibilitas mengemudi tetap jelas," kata dia.
Baca juga: Penjualan Mobil di Indonesia Tembus 1 Juta Unit Selama 2022
Rheza Pramudita, owner Bengkel Reza Kacafilm Semarang mengatakan, kaca film yang aman, batas tingkat kegelapan yang biasa digunakan, yaitu idealnya 40-80 persen.
"Brand urusan belakangan, syarat wajib rata 40-80 persen di depan sampai ke belakang. Kan kita ikut regulasi," ucap Rheza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.