Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Awas Tabrak Belakang, Ingat Rumus 3 Detik di Jalan Tol | Segini Rata-rata Gaji Sopir Bus AKAP di Indonesia

Kompas.com - 09/01/2023, 06:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan kecelakaan beruntun 7 mobil di ruas jalan tol Semarang-Solo kilometer 431, Rabu (4/1/2023).

Kejadian tersebut diduga akibat truk yang terguling setelah mengalami pecah ban. Dilaporkan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut.

Harus di ingat kembali, berkendara saat cuaca buruk menyebabkan jarak pandang yang terbatas. Respon untuk mengindari bahaya bisa dikatakan terlambat.

Selain itu, Sopir atau pengemudi menjadi sosok penting dalam perjalanan layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan pariwisata.

Tanpa peran sopir, penumpang tidak akan mungkin bisa sampai ke wilayah tujuan. Di Indonesia sendiri ada berbagai perusahaan otobus (PO) dengan sejumlah armada yang melayani berbagai rute ke luar kota.

Kendati demikian, banyak pengendara sopir bus yang tetap menekuni profesi ini selama bertahun-tahun. Alhasil, suka duka menjadi supir bus sudah mereka alami, terutama untuk pendapatan yang diterima.

Baca juga: Truk Pelan di Tol Meningkatkan Risiko Kecelakaan Tabrak Belakang

Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Minggu, 8 Januari 2023 :

1. Awas Tabrak Belakang, Ingat Rumus 3 Detik di Jalan Tol

Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Veria, Yunani pada 5 Oktober 2014Ververidis Vasilis/Shutterstock Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Veria, Yunani pada 5 Oktober 2014

Sulit untuk mengantisipasi bahaya-bahaya yang terjadi. Maka, pada dasarnya hal tersebut dipengaruhi oleh jarak aman dan batas kecepatan di jalan tol.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, saat hujan deras, jarak pandang berkurang.

Kondisi obyek yang kemungkinan besar mengancam terbilang lebih berisiko, termasuk jarak aman pengereman.

Baca juga: Awas Tabrak Belakang, Ingat Rumus 3 Detik di Jalan Tol

2. Segini Rata-rata Gaji Sopir Bus AKAP di Indonesia

Bus AKAP baru PO HaryantoDOK. ADIPUTRO Bus AKAP baru PO Haryanto

Tessy, salah satu supir bus AKAP dari PO Haryanto mengatakan, jika umumnya gaji bersih yang diterima oleh supir bus di Indonesia tidak jauh berbeda.

“Kalau soal penghasil, semua di PO itu besarannya standar. Namun gaji supir tergantung PO masing -masing. Kalau di PO tempat saya bekerja satu orang supir gajinya per PP (Pulang - Pergi ) Rp 200.000,” kata Tessy kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023).

Baca juga: Segini Rata-rata Gaji Sopir Bus AKAP di Indonesia

3. PO Haryanto Langsung Rilis 2 Bus Baru Usai Rian Mahendra Keluar

Bus baru PO Haryanto Instagram @karoseripialamas_official Bus baru PO Haryanto

Di tengah-tengah ramainya perbincangan Rian Mahendra dipecat dari PO Haryanto, salah satu perusahaan layanan bus AKAP ini baru saja meluncurkan armada baru di awal 2023.

Ada dua bus baru yang diluncurkan oleh PO Haryanto menggunakan dari rakitan Karoseri Piala Mas.

Visual interior kedua bus anyar ini menggunakan kelir biru yang dipadukan dengan hitam sehingga hadir dengan tampilan gagah.

Baca juga: PO Haryanto Langsung Rilis 2 Bus Baru Usai Rian Mahendra Keluar

 

4. Rian Mahendra Dipecat, Tinggalkan 300 Unit Bus PO Haryanto

Bus AKAP baru PO HaryantoDOK. ADIPUTRO Bus AKAP baru PO Haryanto

Nama Rian Mahendra terus menjadi perbincangan usai dirinya dikabarkan dipecat dari perusahaan otobus (PO) Haryanto yang dirintis oleh keluarganya.

PO Haryanto sendiri merupakan sebuah perusahaan jasa angkutan penumpang darat dan pariwisata yang berbasis di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Rian sendiri merupakan anak pertama dari pemilik PO Haryanto yaitu Kopral Kepala H. Haryanto atau akrab dipanggil Pak Haji Haryanto, seorang Purnawirawan TNI Angkatan Darat Bisnis PO Haryanto dirintis oleh Pak Haji Haryanto sejak 2002.

Baca juga: Rian Mahendra Dipecat, Tinggalkan 300 Unit Bus PO Haryanto

 

5. Pak Ogah Berulah di Margonda, Masalah Sosial yang Sudah Mengakar

Para sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau Pak Ogah mulai bekerja di lima wilayah di Ibu Kota sejak Oktober 2017, Jumat (5/1/2018)Kompas.com/David Oliver Purba Para sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau Pak Ogah mulai bekerja di lima wilayah di Ibu Kota sejak Oktober 2017, Jumat (5/1/2018)

Pengatur lalu-lintas ilegal atau sering disebut "pak ogah" melakukan pembaretan mobil karena tidak diberikan uang saat melintas di putaran Margonda Residence.

Dalam informasi yang diberikan @infodepok_id, kejadian tersebut terjadi pada Jumat 6 Desember 2023. Korban ingin putar balik arah Detos ke arah Margo City dan tidak memberikan uang kepada penjaga putaran tersebut.

Baca juga: Pak Ogah Berulah di Margonda, Masalah Sosial yang Sudah Mengakar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau