Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Begini Strategi Kemenhub

Kompas.com - 30/12/2022, 07:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Cuaca ekstrem diprediksi mewarnai musim Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Indonesia.

Sementara itu, sejumlah wilayah yang telah diprediksi akan terjadi lonjakan pergerakan penumpang di masa Libur Nataru akan menjadi perhatian khusus untuk mengantisipasi cuaca buruk.

Wilayah tersebut yakni Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Tengah serta beberapa selat yang akan ramai dilalui penumpang kapal penyeberangan seperti Selat Sunda, Selat Bali dan Selat Lombok.

Maka dari itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengintensifkan koordinasi dengan BMKG, BRIN, dan BNPB untuk melakukan antisipasi cuaca ekstrem yang terjadi.

Baca juga: [VIDEO] Sensasi Berkendara Suzuki Baleno 2022

“Karena lonjakan penumpang yang tinggi pada Libur Nataru kali ini dan adanya potensi cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan perjalanan, maka kami akan terus berkoordinasi secara intensif dengan BMKG, BRIN, dan BNPB,” kata Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi dikutip dari dephub.go.id, Jumat (30/12/2022).


Budi juga mengatakan jika rekomendasi keadaan cuaca sangat dibutuhkan oleh Kemenhub bersama para pengelola sarana dan prasarana transportasi.

Rekomendasi ini sangat dibutuhkan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan.

“Jadi ketika cuaca dinyatakan tidak baik dan membahayakan keselamatan perjalanan, maka secara tegas kami akan keluarkan kebijakan untuk menunda perjalanan transportasi sampai keadaan cuaca membaik,” ucap Budi.

Gerbang Tol (GT) Bitung, Jalan Tol Manado-Bitung.Dok. PT Jasamarga Manado Bitung Gerbang Tol (GT) Bitung, Jalan Tol Manado-Bitung.

Lebih lanjut, Menhub akan berkoordinasi dengan para kepala daerah, khususnya di daerah yang terjadi lonjakan penumpang yang signifikan di masa Libur Nataru ini agar lebih waspada terhadap gangguan cuaca yang terjadi.

“Akibat cuaca, sejumlah insiden di sektor transportasi sudah terjadi. Untuk itu, kami meminta para Dirjen untuk memberlakukan kebijakan yang lebih tegas. Misalnya membatasi kendaraan dengan muatan tertentu, atau membatalkan perjalanan demi keselamatan bersama,” kata Budi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com