JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi saat kondisi hujan tidak bisa disamakan dengan saat kering. Salah satu yang berbeda adalah permukaan jalanan yang lebih licin atau basah.
Hal tersebut ternyata bisa berpengaruh pada performa pengereman dari kendaraan. Jika di permukaan jalan yang basah, jarak pengereman bisa lebih jauh daripada saat kering.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggak Tbk. mengatakan, koefisien gesekan pada permukaan jalan yang basah lebih kecil daripada saat kering.
Baca juga: Mau Ganti Ban Mobil, Apakah Harus Menunggu Sampai Botak?
Ilustrasi aquaplaning
"Makin kecil (koefisien gesekan), makin jauh jarak pengeremannya," ucap Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (28/12/2022).
Menurut Zulpata, ada juga faktor lain yang memengaruhi performa pengereman pada ban. Misal, kondisi tinggi kembangan ban yang menipis, bisa membuat lebih jauh lagi jarak pengeremannya.
"Lalu running ban sudah banyak, kekenyalan karet menurun, mengakibatkan performance di basah menurun," ucap Zulpata.
Baca juga: Insentif EV Hanya Untuk Produsen yang Sudah Punya Pabrik
Menurutnya, ban yang sering dipakai membuat karet telapak keras. Jadi kekuatan atau performa saat dipakai di jalanan basah menurun daripada saat masih baru.
"Lalu ada juga tekanan udara yang kurang, telapak ban lebar juga akan menurun performanya di permukaan yang basah, termasuk daya pengeremannya," ucap Zulpata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.