"Nanjak itu harus pas giginya, pakai gigi 'D' yang katanya menghemat torsi, itu kekuatan membawa beban bertumpu di transmisi. Tekanan mekanis membuat komponen-komponen utama sensitif. Kasusnya hampir sama ketika pasang gigi 'L' dari jarak jauh langsung hajar tanjakan curam, risikonya sama persis," tuturnya.
Melewati tanjakan curam menggunakan gigi rendah atau L memang yang paling benar, tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
"Ketika menggunakan gigi 'L' kecepatan mobil harus teratur. Jika bejek gas dalam-dalam dan jenis tanjakan itu panjang, transmisi rawan overheat. Oli matik kan kondisi demikian dipaksa bersirkulasi tak ada jeda, tekanan plat kopling juga makin besar akibat menyesuaikan putaran mesin," ucapnya.
Baca juga: Jasa Marga Catat Sudah 769.000 Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, transmisi matik saat digunakan perjalanan jarak jauh juga membutuhkan waktu istirahat.
"3-4 jam berhenti, istirahat di rest area atau tempat-tempat lainnya. Sirkulasi oli transmisi matik membutuhkan pendinginan yang baik. Kan sistem kerja transmisi matik mengandalkan oli berkualitas," ucap Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.