Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Karimun Kotak Warisan Ibu, Masih Bisa Tampil Keren

Kompas.com - 20/12/2022, 10:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki Karimun ‘Kotak’ menjadi salah satu pelopor city car di Indonesia. Waktu awal meluncur pada akhir 1990-an, belum banyak produsen yang menghadirkan mobil berukuran kecil.

Kemudian pada awal 2000-an, mulai banyak pesaing dari Karimun Kotak. Namun, mobil ini terus menjadi pilihan konsumen indonesia sampai 2006, waktu terakhir kali Karimun Kotak diproduksi.

Baca juga: Bukan buat Pengecualian, Ini Fungsi Pelat Nomor Khusus RF

Kini usai 16 tahun sejak model terakhirnya dijual, Karimun Kotak masih kerap ditemukan di jalan Indonesia. Tak sedikit pemilik yang mempertahankan city car ikonik dari Suzuki ini, hingga kemudian dimodifikasi agar tampilannya tetap segar dan modern.

Suzuki Karimun KotakRifky Mahendra Putra Suzuki Karimun Kotak

Seperti yang dilakukan oleh Rifky Mahendra Putra. Pria yang akrab disapa Ikky ini melakukan modifikasi tipis-tipis pada Suzuki Karimun Kotak atau yang dijuluki Karko lansiran tahun 2002 miliknya.

“Jadi awalnya Karimun Kotak (Karko) ini adalah pemberian dari ibu saya. Beliau beli Karko pada 2012. Setelah 5 tahun pakai, pada tahun 2017 ibu saya pingin mobil matik, dari pada dijual akhirnya diberikan kepada saya untuk melanjutkan merawat si Karko. Saya pakai secara pribadi sejak 2017 sampai sekarang,” ucap Ikky kepada Kompas.com, Senin (19/12/2022).

Ikky melanjutkan, sejak awal mobil Karko tersebut masih dalam kondisi yang layak. Hanya saja ada beberapa bagian bodi yang penyok dan baret. Dari situ ia memutuskan untuk merestorasi mobil ini ke kondisi semula dengan dana yang tidak mahal namun hasilnya maksimal.

Baca juga: Stop Dijual, Perjalanan 22 Tahun dari Karimun Kotak sampai Wagon R

Suzuki Karimun KotakRifky Mahendra Putra Suzuki Karimun Kotak

Modifikasi yang saya lakukan untuk saat ini memilih gaya OEM (Original Equipment Manufacturer) Look campur JDM. Karena OEM Look itu sendiri kalau menurut saya konsep nya cukup simpel mengembalikan mobil itu ke original atau bisa dikatakan bawaan pabrik. Serta biayanya masih ramah di kantong,” kata dia.

Untuk prosesnya, Ikky melakukan restorasi pada bagian eksterior terlebih dahulu, di mana kondisinya pada saat itu cukup memengaruhi nilai estetika.

“Saya putuskan untuk mengecat ulang bodi mengikuti warna aslinya yaitu hitam glossy. Bagian eksterior saya tambahkan decal Wagon R wide Jepang tema Sunset biar tidak polos,” ucap pria asal Klaten, Jawa Tengah ini.

Selain cat ulang, Ikky juga mengubah headlamp dan stoplamp standar pabrikan menggunakan lampu Karimun Kotak versi Jepang atau disebut mata panda di kalangan penggunanya.

Pada bagian pelat nomor kendaraan, Ikky juga memberi bingkai pelat Suzuki size JDM orisinal Jepang serta side marker depan-belakang.

Baca juga: Suzuki S-Presso Bukan Pengganti Karimun Wagon R

Suzuki Karimun KotakRifky Mahendra Putra Suzuki Karimun Kotak

Bagian atap juga mendapat tambahan crossbar orisinal SGP dari Suzuki, ditambah dengan spion yang sudah diganti elektrik milik Wagon R Wide versi Jepang.

“Untuk kaki-kaki saya custom per saja depan 2 jari belakang 3 jari, lalu pelek kaleng R14 lebar 5.5 saya tutup pakai Wheeldop. Untuk ban saya pakai 165/55,” ucapnya.

Sementara di bagian interior, Ikky mengganti cover jok dan setir, lengkap dengan headrest custom dengan model jaring. Kemudian Ikky juga mengganti shift knob dengan bola billiard agar terlihat unik.

“Headunit saya pakai single din dari Pioneer, karena kalau pakai double din terlalu ramai. Kemudian power dan woofer saya pakai yang kolong, tidak perlu woofer yang di bagasi karena akan makan tempat, inginnya yang simpel saja,” kata pria berusia 35 tahun ini.

Suzuki Karimun KotakRifky Mahendra Putra Suzuki Karimun Kotak

Adapun untuk mesin masih termasuk standar, hanya ada penambahan step-up dan penggantian alternator yang lebih besar, juga dipasang strut bar.

Baca juga: Perbedaan antara Bus Kota, Antarkota, dan Pariwisata Berdasarkan Fungsinya

Pria yang juga berprofesi sebagai seorang dokter gigi ini mengaku membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua tahun dengan biaya Rp 20 juta untuk merestorasi Karko alias Karimun Kotak miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau