Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Transmisi AT Lebih Awet dari CVT?

Kompas.com - 13/12/2022, 18:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Teknologi transmisi matik semakin berkembang dan tiap kali mendapatkan perubahan untuk penyempurnaan.

Hingga saat ini, ada dua model transmisi matik yang digunakan. Dari awalnya matik konvensional atau AT dan kini bertambah continuously variable transmission (CVT). 

Dari keduanya, banyak persepsi yang berkembang untuk membandingkan. Transmisi jenis AT dianggap tak begitu nyaman karena dirasa tak responsif dan perpindahan gigi masih terasa kasar. 

Meski begitu, tak sedikit pemilik mobil yang menilai transmisi matik model konvensional tersebut jauh lebih kuat dan awet.

Lantas benarkah seperti itu? 

Baca juga: Mengenal Bedanya Transmisi Matik CVT dan AT

Hermas E Prabowo Pemilik Bengkel Worner Matic menjelaskan, transmisi matik konvensional atau CVT pada dasarnya sama saja. 

"Istilah awet dan tahan lama itu relatif, tergantung penggunaan dan perawatan. Namanya barang tentu punya usia pakai masing-masing. Kuncinya rutin ganti oli matik saja, kebiasaan buruk mengemudi juga meningkatkan risiko kerusakan komponen matik," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (13/12/2022). 

Kerusakan serius berpeluang untuk terjadi pada model transmisi apapun, bahkan manual yang dianggap badak akibat kondisi pemakaian harian.

Menurut Hermas, faktor-faktor yang mempengaruhi usia pakai komponen nomor satu adalah oli matik. 

Banyak pula pemilik mobil yang memperlakukan mobil diluar batas kemampuan. Maka, kasus kerusakan parah dan perlu biaya perbaikan besar terjadi lebih cepat. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Tenaga dan Torsi Mesin

"Mobil harus dirawat, banyak orang taunya cuma pakai. Mobil matik butuh perlakuan khusus, banyak komponen-komponen yang sensitif, terutama mekanikal," ujarnya. 

Kemudian, banyak pemilik mobil yang membanding-bandingkan model transmisi CVT baru dan konvensional, dari sudut pandang daya tahan dan usia pakai. 

Hal itu berkaca dari komponen-komponen elektrikal pada CVT yang makin banyak. Konon, pemilik mobil awam sering menyebut risiko kerusakan serius lebih berpeluang terjadi, apalagi dengan kondisi medan dan cuaca yang berubah-ubah. 

Baca juga: Multi-Pathway, Jurus Toyota Capai Karbon Netral

"Pakai mobil kan tau aturan, mobil apapun digunakan menerjang banjir atau bawa muatan over risiko kerusakan pasti lebih besar. Jawabannya, penggunaan mobil disesuaikan habitatnya, mustahil kan bawa sedan ke pedalaman," tutur Hermas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau