Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Full Air Brake dan Air Over Hydraulic Brake pada Bus & Truk

Kompas.com - 10/12/2022, 10:09 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang diakibatkan oleh rem blong kerap terjadi pada bus dan truk khususnya di jalan menurun.

Ternyata, sistem rem pada bus dan truk tidak sama dengan mobil-mobil pribadi. Jika pada mobil kecil sistem rem dibantu dengan gaya tarik kevakuman mesin, pada bus dan truk justru dibantu dengan angin bertekanan untuk mendorong tuas rem.

Nah, faktanya ada dua tipe sistem rem pada truk dan bus yaitu full air brake dan air over hydraulic brake. Ada yang menggunakan angin secara penuh dan ada yang menggunakan angin dan minyak rem untuk mentransfer tenaga pengereman. Lantas, apa perbedaannya?

Baca juga: Pahami Fenomena Vapour Lock, Salah Satu Jenis Rem Blong

Truk dibekali rem angin penuh, sehingga ketika angin tekor truk akan berhenti secara otomatis. Kejadin ini terjadi di Tol Cipali. Tangkapan layar/Achmad WIldan Truk dibekali rem angin penuh, sehingga ketika angin tekor truk akan berhenti secara otomatis. Kejadin ini terjadi di Tol Cipali.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan, mengatakan sistem rem pada truk dan bus umumnya ada dua jenis yaitu rem angin penuh dan rem angin semi hidrolis.

“Rem angin penuh berbeda dengan rem angin yang dikombinasikan dengan minyak rem, keduanya digunakan di beberapa bus dan truk, efek kecelakaan yang diakibatkan bila remnya bermasalah pun berbeda,” ucap Wildan, Senin (5/12/2022) dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS.

Dia mengatakan kasus yang terjadi di Tol Cipali melibatkan sebuah truk besar yang mengalami angin tekor, tapi karena rem yang ada pada truk tersebut rem angin penuh maka yang terjadi justru truk berhenti mendadak.

Baca juga: Jadi Salah Satu Jenis Rem Blong, Kenali Fenomena Tekor Angin

Truk terguling di Lumajang akibat rem blong  Rabu (2/11/2022).KOMPAS.com/Miftahul Huda Truk terguling di Lumajang akibat rem blong Rabu (2/11/2022).

“Rem angin penuh bila mengalami angin tekor justru akan membuat truk berhenti total, kejadian seperti ini terjadi di Tol Cipali, sebuah truk berhenti mendadak dan menyebabkan kecelakaan beruntun,” ucap Wildan.

Dia mengatakan sistem rem seperti itu memang didesain sedemikian rupa karena truk memiliki angkutan yang cukup berat, sehingga ketika terjadi rem tekor kendaraan akan berhenti dengan aman.

“Pada kondisi normalnya, rem angin akan selalu menekan kampas rem, begitu mesin dinyalakan maka kompresor akan terisi angin dan mampu membebaskan kampas rem, sehingga mobil baru bisa digerakkan,” ucap Wildan.

Baca juga: Jadi Salah Satu Jenis Rem Blong, Kenali Fenomena Brake Fading

Rem blong saat berada di turunan jalur maut Sarangan, sebuah truk bermuatan besi tergguling dan menabrak teras rmah makan wijaya di Kabupaten Magetan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.DOK POLRES MAGETAN Rem blong saat berada di turunan jalur maut Sarangan, sebuah truk bermuatan besi tergguling dan menabrak teras rmah makan wijaya di Kabupaten Magetan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Berbeda dengan bus atau truk yang dilengkapi rem angin semi hidrolik, menurut Wildan rem tipe ini kurang aman karena justru ketika terjadi angin tekor sistem pengereman menjadi tidak maksimal atau bisa dibilang rem mengalami blong.

“Kasus rem tekor angin pada rem angin semi hidrolik terjadi di Balikpapan, ketika truk peti kemas tidak mampu berhenti di lampu merah sehingga menabrak puluhan pengguna jalan lainnya, bisa dikatakan truk tersebut mengalami rem blong,” ucap Wildan.

Rem tipe tersebut bekerja berdasarkan tekanan udara yang tersimpan di dalam kompresor. Udara bertekanan tersebut akan menambah gaya dorong dari pedal rem yang diinjak oleh pengemudi sehingga gaya pengereman maksimal.

Baca juga: Kenapa Pengemudi Menjadi Penyebab Utama Terjadinya Rem Blong?

Orang-orang melihat puing-puing bus yang jatuh ke jembatan Nithi pada Minggu (24/7/2022), di Kota Tharaka Nithi Meru, Kenya, Senin (25/7/2022). Polisi di Kenya mengatakan setidaknya 21 orang tewas setelah sebuah bus jatuh dari jembatan dan jatuh ke sungai di sepanjang jalan raya dari ibu kota, Nairobi, ke pusat kota Meru. Seorang polisi senior mengatakan, bus yang berangkat dari Meru, ?pasti mengalami rem blong karena kecepatannya sangat tinggi? saat kecelakaan terjadi.AP Photo/Dennis Dibondo Orang-orang melihat puing-puing bus yang jatuh ke jembatan Nithi pada Minggu (24/7/2022), di Kota Tharaka Nithi Meru, Kenya, Senin (25/7/2022). Polisi di Kenya mengatakan setidaknya 21 orang tewas setelah sebuah bus jatuh dari jembatan dan jatuh ke sungai di sepanjang jalan raya dari ibu kota, Nairobi, ke pusat kota Meru. Seorang polisi senior mengatakan, bus yang berangkat dari Meru, ?pasti mengalami rem blong karena kecepatannya sangat tinggi? saat kecelakaan terjadi.

Jadi, terdapat perbedaan cara kerja yang cukup jauh antara rem angin penuh dan rem angin semi hidrolik meski keduanya sama-sama mengandalkan angin bertekanan tinggi untuk memainkan fungsi rem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau