Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Salah Satu Jenis Rem Blong, Kenali Fenomena Tekor Angin

Kompas.com - 09/12/2022, 13:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Banyak bus dan truk mengalami rem blong ketika melewati jalan menurun. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan prosedur pengemudi.

Banyak pengemudi yang masih menggunakan gigi tinggi untuk melewati jalan menurun, padahal seharusnya pengemudi memindah tuas transmisi ke gigi rendah sebelum melewatinya.

Salah satu jenis rem blong pada bus dan truk adalah tekor angin. Karena sistem rem pada bus dan truk biasanya mengkombinasikan rem angin dan minyak sebagai penggerak tuas rem.

Baca juga: Jadi Salah Satu Jenis Rem Blong, Kenali Fenomena Brake Fading

Rem blong saat berada di turunan jalur maut Sarangan, sebuah truk bermuatan besi tergguling dan menabrak teras rmah makan wijaya di Kabupaten Magetan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.DOK POLRES MAGETAN Rem blong saat berada di turunan jalur maut Sarangan, sebuah truk bermuatan besi tergguling dan menabrak teras rmah makan wijaya di Kabupaten Magetan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan, mengatakan angin tekor kerap menjadi penyebab rem pada bus dan truk blong.

Angin tekor merupakan salah satu jenis rem blong, yaitu peristiwa di mana tenaga pneumatik sistem rem tidak mampu digunakan untuk mendorong actuator ataupun minyak rem sehingga sistem rem kehilangan kemampuannya,” ucap Wildan Senin (5/12/2022) dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS.

Dia mengatakan yang dirasakan pengemudi ketika rem blong karena angin tekor adalah pedal rem menjadi keras setelah rem dipaksakan bekerja cukup lama dan berulang di jalan menurun.

Baca juga: Kenapa Pengemudi Menjadi Penyebab Utama Terjadinya Rem Blong?

Orang-orang melihat puing-puing bus yang jatuh ke jembatan Nithi pada Minggu (24/7/2022), di Kota Tharaka Nithi Meru, Kenya, Senin (25/7/2022). Polisi di Kenya mengatakan setidaknya 21 orang tewas setelah sebuah bus jatuh dari jembatan dan jatuh ke sungai di sepanjang jalan raya dari ibu kota, Nairobi, ke pusat kota Meru. Seorang polisi senior mengatakan, bus yang berangkat dari Meru, ?pasti mengalami rem blong karena kecepatannya sangat tinggi? saat kecelakaan terjadi.AP Photo/Dennis Dibondo Orang-orang melihat puing-puing bus yang jatuh ke jembatan Nithi pada Minggu (24/7/2022), di Kota Tharaka Nithi Meru, Kenya, Senin (25/7/2022). Polisi di Kenya mengatakan setidaknya 21 orang tewas setelah sebuah bus jatuh dari jembatan dan jatuh ke sungai di sepanjang jalan raya dari ibu kota, Nairobi, ke pusat kota Meru. Seorang polisi senior mengatakan, bus yang berangkat dari Meru, ?pasti mengalami rem blong karena kecepatannya sangat tinggi? saat kecelakaan terjadi.

“Fenomena ini hanya akan ditemui di sistem rem yang mengkombinasikan angin dan minyak rem sebagai penerus tenaga pengereman, di mana rem akan kurang maksimal bila angin di dalam kompresor habis atau tekor,” ucap Wildan.

Dia mengatakan sistem rem pada jenis ini dibantu dengan tekanan angin kompresor, sehingga dengan gaya penginjakan pedal rem sekian bisa menghasilkan gaya dorong yang lebih besar dari gaya yang didorong oleh pengemudi.

“Untuk dapat bekerja secara normal, sistem pneumatik pada sistem rem harus berkisar antara 6 sampai 10 bar, pada angka 5 bar, maka kemampuan mendorong melemah dan sistem rem tidak berfungsi,” ucap Wildan.

Baca juga: Salah Satu Penyebab Rem Blong yang Kerap Bikin Kecelakaan Bus dan Truk

Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di Baturiti, Tabanan, Sabtu 18 Juni 2022 Tribun Bali/Made Ardhiangga Ismayana Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di Baturiti, Tabanan, Sabtu 18 Juni 2022

Dia mengatakan angin yang tersimpan di dalam kompresor ini terbatas, dan akan terisi kembali bila mesin bekerja, semakin tinggi putaran mesin maka akan semakin cepat angin terisi.

“Penurunan tekanan angin pada tabung angin bisa disebabkan karena adanya kebocoran pada sistem maupun kegiatan pembuangan angin jauh lebih cepat dibandingkan pengisiannya, seperti melakukan pengereman secara terus menerus dan lama, atau digunakan untuk klakson angin,” ucap Wildan.

Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan rem angin penuh, sistem kerjanya terbalik, bila angin tekor justru kendaraan akan mengerem secara otomatis.

Baca juga: Kebanyakan Kecelakaan karena Rem Blong Disebabkan oleh Pengemudi


Truk Mitsubishi tabrak pagar dan rumah warga di Sumenep, Sabtu (9/4/2022). 
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM Truk Mitsubishi tabrak pagar dan rumah warga di Sumenep, Sabtu (9/4/2022).

“Terdapat dua macam perbedaan yang menonjol pada kasus ini, dimana sistem rem dengan Full Air Brake masih bisa diselamatkan jika terjadi kasus ini, namun tidak demikian dengan yang menggunakan Air Over Hydraulic Brake,” ucap Wildan.

Jadi, angin tekor kerpap melatarbelakangi terjadinya rem blong pada bus dan truk saat melewati jalan menurun karena pengemudi mengandalkan rem utama terlalu sering. Alhasil, angin untuk rem mengalami tekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com