JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil listrik paling murah di Indonesia saat ini dipegang oleh Wuling Air EV, sebuah mobil listrik perkotaan mungil yang dijual sekitar Rp 200 juta-Rp 300 jutaan.
Sementara itu, mobil listrik lain seperti Hyundai Ioniq 5, Toyota bZ4X, dan Kia EV6 harganya mulai dari Rp 700 jutaan sampai lebih dari Rp 1 miliar.
Sedangkan bila berkaca pada penjualan model konvensional, mobil-mobil yang paling laris di Indonesia berkisar harga di bawah Rp 300 juta.
Baca juga: Menu City Car Jelang Akhir Tahun, Suzuki S-Presso Paling Murah
Harga jual yang tinggi menyebabkan populasi mobil listrik susah meningkat. Padahal pemerintah tengah mendorong penjualan kendaraan elektrifikasi lewat berbagai skema.
Salah satunya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022, yang mengatur kendaraan listrik untuk kendaraan dinas pemerintahan.
“Harga memang menjadi isu besar terhadap competitiveness dibandingkan dengan mobil-mobil yang berbasis konvensional atau ICE,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, disitat dari Youtube Komisi VII DPR RI Channel (8/12/2022).
Baca juga: Apakah Benar Innova Zenix Hybrid Bisa Berjalan Tanpa BBM?
“Sehingga bagaimana kita bisa memproduksi baterai karena komponen yang termahal masih baterai, komponen lain sebetulnya sama saja di luar baterai," kata dia.
Agus mengatakan, pihaknya sudah menyiasati soal harga dengan mengatur pajak yang dibebankan pada mobil listrik. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020 tentang kendaraan listrik keadaan terurai dan terurai tidak lengkap.
Selain itu, Agus mengingatkan pihaknya agar berhati-hati dengan banjir unit impor pada masa transisi pengembangan kendaraan listrik, yang menurutnya tidak diinginkan.
Baca juga: Subsidi Rp 6,5 Juta buat Motor Listrik Dapat Kritik dari DPR
"Yang kita harus hati-hati, kita juga tidak mau membanjiri pasar Indonesia dengan mobil listrik impor. Kita tidak mau masyarakat Indonesia membayar tenaga kerja di luar negeri, itu yang kita tidak mau," ucap Agus.
"Saya enggak bisa melihat itu untuk Kemenperin, tidak bisa melihat itu karena kita menjaga agar tenaga kerja tetap di Indonesia," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.