Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Kurangi Tekanan Udara Ban Bikin Aman dari Aquaplaning?

Kompas.com - 03/12/2022, 17:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berkendara mobil saat musim hujan memang berbeda lantaran tingkat risiko kecelakaan fatal jauh lebih besar.

Beberapa hal dijadikan solusi menghindari risiko, terpenting adalah menjaga tekanan udara ban. Hal itu dilakukan guna menghindari mobil tergelincir akibat kondisi jalan yang licin atau biasa disebut aquaplaning. 

Konon, banyak yang beranggapan ketika mengurangi jumlah tekanan udara ban, traksi roda saat melaju dalam kecepatan tinggi bertambah besar.

Lantas apakah anggapan itu benar?

Baca juga: Toyota Bikin Sejarah Baru Lewat All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV 

"Teori tersebut belajar dari mobil-mobil offroad, permukaan ban yang menapak permukaan jalan median yang dilalui jadi semakin lebar. Hasilnya, traksi  maksimum memudahkan melintasi obstacle. Namun, faktanya sedikit berbeda karena lintasan jalan basah antara permukaan aspal dan tanah," ucap Instruktur Training Center Nasmoco Bejo Agung Nugroho kepada Kompas.com, Sabtu (3/12/2022). 

Khusus saat berkendara di jalan raya, tekanan udara ban mobil secara langsung menentukan titik tumpu bobot mobil.

Ban bertekanan udara di bawah standar tersebut justru jadi petaka, Bejo menyebut, yang ada sebaliknya, mobil jadi sangat berisiko tinggi mengalami aquaplaning. 

Permukaan ban yang menapak permukaan jalan hanya di bagian samping saja, bagian tengah yang bersinggungan aspal jadi memicu ruang kosong udara. 

Aquaplaningwww.autobild.de Aquaplaning

"Tumpuan beban seluruh mobil berpindah ke samping. Celah di bagian tengah justru menyapu air, prinsip tersebut mirip seperti baling-baling kapal, mudah bergerak saat diterjang ombak dari berbagai arah," ujar Bejo. 

Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho juga mengatakan hal yang sama.

Menurut dia, jalan pintas tersebut sepenuhnya tidak benar. Tekanan ban yang dibawah standar ancaman nyata pecah ban atau pelek peyang bahkan retak meningkat berkali-kali lipat. 

Baca juga: Bukan Pemanis Tampilan, Ini Fungsi Utama Door Visor

Pelek peyang menyebabkan stabilitas mobil terganggu Dicky Aditya Wijaya Pelek peyang menyebabkan stabilitas mobil terganggu

"Kerugian fatal, pelek rusak tidak bisa diperbaiki. Hal itu imbasnya stabilitas mobil saat berjalan, ban juga rusak.  Tekanan udara yang dibawah standar menyebabkan kerusakan struktur ban, keausan permukaan jadi tidak rata pada keempat ban," kata Aan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau