Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2022, 10:42 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), banyak pengguna mobil yang menggunakan berbagai trik. 

Salah satunya menerapkan metode full to full sebagai solusi untuk mengetahui secara akurat seberapa efisien konsumsi bahan bakar harian. 

Tak hanya itu, cara ini juga bermanfaat untuk kesehatan mesin dalam jangka panjang. Isi bahan bakar sampai full bisa mencegah munculnya gelembung air yang merusak kompresi pengapian mesin. 

Imbasnya, timing pengapian bisa berubah dan menyebabkan akselerasi mesin bermasalah. Hal itu terlihat dari gejala mesin brebet atau tenaga mesin ngedrop. 

Baca juga: Toyota Bikin Sejarah Baru Lewat All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV

Pakar Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi menjelaskan, kondensasi uap air yang cukup tinggi bisa dicegah dengan mengisi bahan bakar secara penuh. Dengan demikian, ruang kosong di dalam tangki jadi kedap udara. 

Kuras tangki, perawatan rutin membersihkan kotoran dan kadar air yang mengganggu proses kompresi Dicky Aditya Wijaya Kuras tangki, perawatan rutin membersihkan kotoran dan kadar air yang mengganggu proses kompresi

"Celah tersisa di tangki memicu ruang udara yang mengisi. Lama-kelamaan faktor alamiah cuaca yang berubah-ubah menyebabkan kondensasi yang menciptakan uap air. Kadar air yang tinggi berpeluang menganggu sistem kompresi," kata Widya dihubungi Kompas.com, Jumat (2/12/2022).

Membahas mengenai penurunan kualitas BBM, Widya menjelaskan, hal itu murni akibat sifat alami air yang tak mungkin menyatu dengan bahan bakar. 

Air akan mengendap di dasar tangki bercampur kotoran dan lumpur dari sulfur. Meskipun demikian, kondisi tangki yang terisi setengah bahkan hampir batas terbawah, menyebabkan air terhisap naik seirama guncangan saat mobil jalan. 

"Jadi, isi tangki full banyak manfaatnya, pertama adalah fuel pump bekerja lebih ringan. Dan yang  terpenting mencegah air naik sampai ruang bakar. Air bisa terhisap akibat tangki terguncang dan di luar sepengetahuan lolos filtrasi waterseparator, hal ini mungkin saja terjadi karena tangki BBM kosong, filter fuel pump tak bisa menyaring kotoran yang ikut tersedot," tuturnya. 

Baca juga: Pentingnya Rutin Mengecek Sektor Kaki-kaki Mobil di Musim Hujan

Sementara itu, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, tangki yang sering kosong bisa menyebabkan korosi. Hal itu bisa berbahaya jika sampai keropos dan bahan bakar bocor. 

Proses kuras bensin pada tangki bensinZulfana K. Rijal Proses kuras bensin pada tangki bensin

Baca juga: Cegah Rem Macet dan Aquaplaning, Cek Kondisi Roda Mobil di Musim Hujan

"Untuk model mobil generasi 2015 ke bawah banyak yang masih menggunakan tangki berbahan besi. Kadar air yang mengendap bisa menyebabkan karat dan lubang yang memicu kebakaran bahkan ledakan besar," kata Bambang. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com