Baru Pertama Ikut AXCR 2022, Rifat Sungkar Targetkan Kemenangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Rifat Sungkar akan menjadi salah satu pereli yang mewakili Indonesia dalam Asia Cross Country Rally (AXCR) 2022. Bersama Mitsubishi Ralliart, Rifat menargetkan kemenangan di Buriram, Thailand.

Padahal, Rifat mengaku bahwa ini menjadi pengalaman pertamanya berkompetisi dalam balap reli ketahanan tersebut. Meskipun jam terbang di dunia reli sudah tinggi, tapi AXCR cukup berbeda dari balap reli yang selama ini dia geluti.

Baca juga: Tujuan Mitsubishi Ikut Reli AXCR 2022, Bukan Hanya untuk Menang

Tahun 2022 juga menjadi momen kembalinya Ralliart ke dunia balap setelah vakum hingga lebih dari satu dekade. Menurut Rifat, dengan kembalinya Ralliart, salah satu target awal sudah tercapai.

Dok. Mitsubishi Mitsubishi Triton yang digunakan pada Asia Cross Country Rally (AXCR) 2022 di Buriram, Thailand

"Ini artinya ada satu kebangkitan besar, semangat Mitsubishi bahwa kita punya produk yang bisa dikembangkan untuk kompetisi," ujar Rifat, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Untuk target pribadi, Rifat mengatakan, kemenangan adalah targetnya. Jika tidak untuk menang, menurutnya, tidak perlu berangkat ke Thailand.

Baca juga: Siap Reli, Intip Spesifikasi Mitsubishi Triton di AXCR 2022

"Menang yang saya maksud, kita datang ke sini bukan dengan kelas kendaraan paling atas, tapi production car," kata Rifat.

Dok. MMKSI Tim Mitsubishi Ralliart menyiapkan Triton untuk Asia Cross Country Rally (AXCR) 2022 di Thailand

Rifat sendiri mengaku terkejut dengan kekuatan Triton. Sebab, setelah melalui pengetesan selama tiga hari, dengan kondisi mobil standar dan hanya diganti sokbrekernya saja, tapi tetap kuat.

Rifat menambahkan, pada Triton yang dikendarainya terdapat dua kotak yang menyimpan 16 telemetri di semua titik sudut mobil. Setelah ribuan kilometer pengetesan, sasis Triton juga tidak mengalami keretakan.

Mitsubishi Mobil reli Mitsubishi Triton yang akan berlaga di kategori grup T1 atau sebagai prototipe kendaraan lintas alam.

"Satu lagi alatnya adalah live data recorder, jadi yang saya lakukan pada mobil langsung dilaporkan ke Jepang. Jadi, jika perlu ada perbaikan bisa dilakukan dan itu tidak masalah," ujarnya.