California, KOMPAS.com - Sejatinya, pemilik BMW i7 memang tidak berada di balik kemudi. Menikmati kenyamanan baris kedua adalah opsi utama.
Namun ketika memang harus mengemudikan i7, ada sensasi berbeda yang bisa Anda temukan. Apalagi keluarga baru seri 7 ini merupakan versi listrik murni.
Baca juga: BMW Tebar Ancaman Serius untuk Rival Lewat Kehadiran i7
Pada artikel sebelumnya kami sudah menjelaskan motor listrik pada i7 ini menggendong 2 motor listrik dengan tenaga 400 kW atau setara 544 tk.
Torsi yang dihasilkan 745 Nm, dan saat kami mencoba kick down, kepala rasanya seperti dijambak efek dari gaya g-force yang cukup besar.
Jika dibawa berakselerasi 0 - 100 kpj, i7 bisa melesat dalam 4,9 detik. Kecepatan maksimal yang bisa ditempuh adalah 240 kpj, karena dibatasi speed limit.
Baterai yang digunakan bermuatan 280 Ah dengan kapasitas energi hingga 101,7 kWh. Daya tempuh diklaim bisa mencapai 591 - 625 km. Proses pengisian normal baterai dari 10 persen hingga penuh berdurasi 5 jam.
Mobil pintar
Selain sensasi performa, i7 juga memberikan kenikmatan berkendara dari sisi kenyamanan dan stabilitas.
Penunjang kerja peredam kejut model 2-axle air suspension cukup lengkap seperti adaptive suspension, integral active steering dan juga executive drive pro dengan opsi active roll stabilisation.
Kinerja kelengkapan tersebut bisa terasa ketika kita melewati jalan bergelombang, tidak rata atau berlubang. Kita yang berada di dalam mobil tidak akan merasakan guncangan atau goyangan berlebih saat melintas di jalan rusak.
Jika dilihat dari luar, mobil akan terlihat diam atau rata sementara suspensinya akan bermain mempertahankan posisi bodi.
Stabilitas dalam bermanuver juga cukup baik, terlebih ketika ingin melakukan putar balik. Sistem 4 wheel steering memungkinkan radius putar i7 kecil, karena ban belakang bisa ikut menyesuaikan dengan pergeseran belok sudut ban.
Otonomos
Inovasi lain yang dimiliki i7 dalam hal pengendaraan adalah kemampuan menyetir sendiri dengan fitur level 3 automated driving.
Pengemudi memungkinkan melepas setir dan mobil bisa berada tetap di jalur dan menyesuaikan kecepatan dengan mobil di depannya.
Bahkan jika ingin berpindah lajur, pengemudi cukup mengaktifkan sein dan i7 akan melakukan manuver pindah lajur di momen yang aman.
Nah, penjelasan mengenai fitur automated driving ini belum sempat dicoba awak redaksi saat melakukan impresi perdana, karena ada beberapa setting yang harus dilakukan, sementara waktunya terbatas.
Jadi tak sabarr menanti kehadiran BMW i7 di Indonesia supaya bisa benar-benar mengeskplor kemampuannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.