Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruginya Abaikan Ritual Pergantian Oli Mesin Mobil

Kompas.com - 04/11/2022, 12:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Teguh Dwi Harianto. Menurut dia, timing pengapian mesin akan berubah saat putaran klep melambat. 

"Mobil yang boros bahan bakar ini bisa menjadi tanda efek telat ganti oli mobil. Sejak pertama kali starter, electronic control unit (ECU) akan menginstruksikan agar kebutuhan bahan bakar ditambah karena mendapat info pergeseran interval ritme pembakaran mesin," kata Teguh. 

Baca juga: Servis Perdana 1.000 Km, Apakah Harus Ganti Oli Mesin?

Belum lagi saat mesin bekerja ekstra, oli kualitas rendah mudah sekali memuai dan kehilangan kemampuan melumasi masing-masing komponen. 

Suhu pembakaran yang naik signifikan agar kembali optimal dibutuhkan kompresi ruang bakar yang lebih maksimal. 

"Kebutuhan pasokan bahan bakar mesin meningkat saat suhu kerja melebihi 92 derajat celcius. Hal itu untuk mengurangi efisien gaya gesek komponen mesin, rasio kompresi di percepat," kata dia. 

Suhu kerja mesin yang meningkat bisa dikategorikan sebagai tanda bahwa ada sesuatu yang bermasalah dengan sistem pelumasan mesin. 

Biasanya, mesin overheat karena radiator bermasalah atau kebocoran di ruang bakar. Namun, oli yang habis usia pakainya juga gampang berubah sifat dan memicu oksidasi saat suhu kerja mesin meningkat. 

Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, pelumasan mesin menentukan durabilitas komponen, selain imbas friksi gesekan komponen juga sekaligus dari risiko oksidasi yang jadi biang kerok overheat.

Baca juga: Mitsubishi Belum Tertarik Pasarkan Varian Ralliart 

"Kuncinya oli mesin kualitasnya terjaga baik, jika komponen seperti piston, ring piston, dan klep bergesekan ekstra tanpa pelumasan, bisa gampang aus. Termasuk komponen berbahan karet seperti packing dan lain sebagainya, agar tetap elastis membutuhkan pelumasan yang baik," ucap Andika. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau