JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia mampu produksi 2 juta unit motor listrik per tahun, mulai 2025. Hal tersebut sebagaimana instruksi Presiden RI Joko Widodo.
Maka dari itu, dalam rangka mendorong misi ramah lingkungan, pemerintah terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan listrik baik itu roda empat atau roda dua.
Baca juga: Ion Mobility Luncurkan Motor Listrik Pintar, Harga Rp 40 Jutaan
“Khususnya untuk roda rua ada target dari Presiden bahwa pada tahun 2025 kita harus bisa produksi 2 juta kendaraan motor listrik buatan Indonesia. Dan kita optimis target tersebut bisa tercapai,” kata Agus pada sela-sela acara Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/11/2022).
Agus menyebutkan jika untuk menyukseskan langkah tersebut, Kementerian Perindustrian akan mendukung dari sisi suplai dan memastikan bahwa produksi kendaraan listrik bisa cepat tumbuh.
“Kita tidak boleh lupa bahwa kita punya kekayaan alam yang cukup memadai untuk mendukung industri otomotif berbasis elektrik, termasuk di dalamnya juga ada baterai,” kata Agus.
Agus juga mengatakan, untuk mempercepat dalam mewujudkan target tersebut Kementerian dan lembaga lain untuk ini memiliki tanggung jawab yang berbeda.
Sementara itu, Kemenperin akan tanggung jawab dari sisi suplai produksi motor listrik. Bahkan lembaga lain kini sudah menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik.
“Contohnya seperti PLN yang telah membuktikan bahwa program beralih ke kendaraan listrik ini menjadi prioritas dari PLN,” kata Agus.
Baca juga: Diskon buat 2 Motor Listrik Davigo di IMOS 2022
Disisi lain Pemerintah juga telah menerbitkan beberapa regulasi untuk mendorong peralihan kendaraan konvensional kendaraan listrik. Regulasi tersebut ialah Perpres Nomor 55 Tahun 2019, PP No. 74 Tahun 2021 dan yang terakhir yaitu inpres no 7 tahun 2022.
“Tentang penggunaan motor listrik berbasis baterai saya kira ini merupakan bukti nyata atas komitmen pemerintah untuk mempercepat kendaraan berbasis konvensional untuk menjadi kendaraan listrik,” kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.